(BABADNEWS) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini Kamis (18/4/2024) pagi menguat atau terapresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun pada Selasa (16/4/2024) rupiah sempat anjlok hingga menembus Rp 16.200 per dolar AS.

Pergerakan positif rupiah hari ini terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona hijau. Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 09.12 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 16.173 per dolar AS atau menguat 47,0 poin (0,29%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Sementara yen Jepang di pasar spot exchange menguat 0,15 poin (0,10%) mencapai 154,2 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun dolar Hong Kong melemah 0,08 (0,01%) mencapai 7,8 per dolar AS, won Korea melemah 13,1 poin (0,95%) mencapai 1.373 won per dolar AS, rupe India melemah 0,08 poin (0,11%) mencapai 83,5 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok menguat 0,05 poin (0,07%) mencapai 7,2 yuan per dolar AS.

Sedangkan dolar Singapura pagi ini ditransaksikan menguat 0,0016 (0,12%) mencapai 1,35 per dolar AS, peso Filipina menguat 0,14 (0,25%) mencapai 57,1 peso per dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,009 poin (0,2%) mencapai 4,7 ringgit per dolar AS, baht Thailand melemah 0,03 poin (0,09%) mencapai 36,7 baht per dolar AS.

Sempat Anjlok ke Rp 16.200

Menurut Gema Goeyardi, pendiri PT Astronacci Internasional, perusahaan bisnis riset pasar, keuangan, dan investasi, rupiah berpotensi melemah ke level harmonic resistance Rp 16.400 selama bertahan di level support Rp 15.650. “Sesuai indikator momentum terjadinya golden cross di area jenuh jual (oversold),” kata Gema.

Gema menyatakan pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir dipicu serangan Iran terhadap Israel, yang diperkirakan akan meningkatkan ketegangan konflik di Timur Tengah. “Akibatnya, harga komoditas dan inflasi global akan terpengaruh,” kata Gema.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi data ekonomi AS. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengungkapkan tingkat inflasi masih tinggi, yakni 3,5% pada Maret 2024, sehingga bank sentral tetap mempertahankan suku bunga. “Hal ini mendorong investor untuk memindahkan asetnya ke AS,” kata dia.

Situasi tersebut menyebabkan pelemahan rupiah saat pasar dibuka pada Selasa (16/4/2024), dengan mencapai level gap Rp 16.200. Hal ini sesuai prediksi Gema Goeyardi pada April 2022 yang didasarkan pada konsep price and time action discount everything sebagai basis eye of future technology.**

Sumber: Cakaplah. Com