Obat GERD Baru Tunjukkan Perbaikan Gejala Lebih Cepat di Indonesia
Kamis, 15 Mei 2025 - 10:04:44 WIB
JAKARTA (BabadNews) - Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa Fexuprazan, obat dari golongan potassium-competitive acid blocker (P-CAB), memberikan perbaikan gejala gastroesophageal reflux disease (GERD) lebih cepat dibandingkan pengobatan standar saat ini.
Penelitian ini melibatkan 134 pasien GERD dan dilakukan oleh tim dokter peneliti Indonesia atau investigatori-initiated trial (IIT) di tiga rumah sakit di Jakarta, yakni RS Universitas Indonesia, RS Islam Cempaka Putih, dan RS Menteng Mitra Afia.
Fexuprazan, yang dikembangkan di Korea Selatan, dibandingkan dengan esomeprazole, salah satu terapi GERD yang umum digunakan. Hasilnya, pasien yang mengonsumsi Fexuprazan melaporkan perbaikan gejala utama seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual dalam waktu lebih singkat.
Dalam pengamatan, gejala mual pada kelompok Fexuprazan mulai membaik hanya dalam tujuh hari, sementara kelompok esomeprazole umumnya baru menunjukkan perbaikan pada minggu ke-8.
Untuk gejala heartburn, Fexuprazan memberikan respons penuh dalam waktu rata-rata 15 hari, lima hari lebih cepat dibandingkan esomeprazole yang memerlukan sekitar 20 hari.
Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI) sekaligus peneliti utama studi ini Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan, hasil tersebut menunjukkan potensi manfaat nyata bagi pasien GERD di Indonesia.
"Fexuprazan memberikan peredaan gejala heartburn dan refluks lebih cepat bagi pasien Indonesia. Ini akan menjadi pilihan pengobatan baru yang bermanfaat bagi penderita GERD di tanah air," ujar Prof Ari pada Rabu (14/5/2025).
Selain efektivitas obat GERD, studi ini juga menilai aspek keamanan. Hal ini karena tidak ditemukan perbedaan signifikan antara Fexuprazan dan esomeprazole dalam hal efek samping. Tidak ada laporan efek samping serius atau kematian selama masa uji coba.
Penggunaan Fexuprazan juga dinilai lebih fleksibel karena tidak terikat waktu makan, yang kerap menjadi kendala kepatuhan pasien terhadap terapi. Di sisi lain, durasi konsumsi yang hanya satu kali sehari memberikan kenyamanan tambahan dalam penggunaan jangka panjang.
Peneliti berharap temuan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pembaruan panduan pengobatan GERD nasional. Selain itu, riset lanjutan terhadap penggunaan Fexuprazan untuk gangguan pencernaan lainnya seperti dispepsia fungsional juga tengah direncanakan.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :