Kasus Covid-19 Melonjak di Asia Tenggara, Dinkes Riau Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Jumat, 23 Mei 2025 - 15:59:14 WIB
PEKANBARU (BabadNews) – Sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, melaporkan adanya lonjakan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, Hong Kong juga mencatatkan peningkatan tajam jumlah pasien.
Menanggapi kondisi ini, meskipun belum ditemukan kasus serupa di Indonesia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pada 13 Mei 2025, otoritas Singapura mengumumkan jumlah kasus Covid-19 meningkat menjadi 14.200 kasus dalam rentang 27 April hingga 3 Mei 2025. Angka ini naik drastis dari pekan sebelumnya yang hanya mencatat 11.000 kasus.
Melihat perkembangan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke negara-negara yang mengalami lonjakan kasus.
Imbauan ini dikeluarkan seiring dengan adanya sejumlah agenda internasional yang berpotensi mendorong perjalanan lintas negara.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, menegaskan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan.
"Memang saat ini belum ada temuan kasus Covid-19 di Riau. Namun sebagai upaya pencegahan, masyarakat hendaknya tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata drg. Sri Sadono Mulyanto pada Jumat (23/5/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat yang bisa diterapkan kembali adalah seperti berolahraga, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menghindari lokasi keramaian jika sedang sakit.
"Perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah diterapkan saat wabah Covid-19 bisa diterapkan lagi. Apalagi saat ini sudah banyak tempat yang menyediakan tempat-tempat cuci tangan," sebutnya.
Untuk fasilitas kesehatan, Provinsi Riau saat ini juga memadai. Ruang-ruang isolasi yang sebelumnya digunakan untuk pasien Covid-19 masih standby dan bisa kembali difungsikan.
"Termasuk alat-alat ventilator yang digunakan bagi pasien COVID-19 sebelumnya juga masih bisa digunakan," ujarnya.
Sumber: Halloriau.com
Komentar Anda :