JAKARTA (BabadNews) – Di momen Iduladha ini, masyarakat sangat menantikan hidangan dari daging kurban sapi maupun kambing. Sajian lezat seperti sate, gulai, hingga rendang kerap kali dikonsumsi berlebihan.

Meski nikmat, konsumsi daging merah secara berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, seperti gangguan fungsi pencernaan. Bagaimanapun, tubuh membutuhkan asupan yang seimbang.

Salah satu gangguan pencernaan yang sering dikeluhkan adalah konstipasi atau sembelit, kondisi ini ditandai dengan kesulitan buang air besar, feses menjadi keras, dan mengejan berlebih saat proses BAB.

Lalu mengapa mengonsumsi daging secara berlebihan dapat menyebabkan sembelit? Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari mengatakan bahwa daging merah mengandung lemak yang tinggi.

“Hal ini membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencerna makanan,” terang Ira kepada awak media, Sabtu (7/6/2025).

Tidak hanya itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga menghasilkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal. Akibatnya, usus harus bekerja lebih ekstra ketika BAB.

Gejala umum sembelit yang perlu diketahui, di antaranya perut terasa penuh, lebih sering kentut, frekuensi BAB menurun, feses keras dan kering, perlu mengejan, bahkan muncul darah saat BAB.

“Selain itu juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di WC,” imbuhnya.

Tetapi tidak perlu khawatir, gangguan sembelit setelah makan daging berlebih dapat diatasi dengan cara sederhana, seperti rutin mengonsumsi air putih, mengonsumsi buah dan sayur, serta mengonsumsi probiotik.

“Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur. Misalnya probiotik yang terkandung dalam tempe dan yogurt dapat membantu melancarkan proses pencernaan,” tukas Ira.***

Sumber: Riaupos.com