www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
TNTN Rusak Parah Akibat Sawit, Edy Sabli: Butuh 40 Tahun untuk Pemulihan
Jumat, 13 Juni 2025 - 10:32:43 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) – Kerusakan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan kian parah dan menjadi cerminan nyata dari kelalaian negara dalam menjaga kawasan konservasi. Fungsi ekologis TNTN sebagai penopang kehidupan, mulai dari penyimpan air hingga penghasil oksigen, nyaris lenyap akibat ekspansi perkebunan sawit ilegal yang dibiarkan terus meluas.

Akademisi dan pengamat politik-lingkungan dari Universitas Islam Riau (UIR), Edy Sabli mengkritik tajam lambannya respons pemerintah. Ia menyebut kerusakan ekologis di TNTN telah melewati titik kritis.

"Pemerintah terlalu lama diam, padahal kerusakan ini bukan baru kemarin terjadi. Fungsi vital TNTN hilang karena kerakusan segelintir kelompok, dan negara terlihat kalah menghadapi mereka," ujarnya kepada GoRiau.com, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, kerusakan yang telah terjadi bukan sekadar kehilangan hutan, tapi juga kehilangan masa depan ekologis. Upaya pemulihan ekosistem TNTN, jelas Edy, memerlukan proses panjang dan mendalam.

"Secara keilmuan, kita bicara waktu 10 hingga 40 tahun untuk mengembalikan kawasan ini ke fungsi awalnya. Dan itu pun kalau semua pihak komitmen penuh," tegasnya.

Ia mendesak agar pemerintah pusat maupun daerah tidak lagi bersikap lunak terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja mengalihfungsikan hutan menjadi kebun sawit. Penegakan hukum harus dilakukan secara konkret, tanpa kompromi.

"Mereka yang merusak harus diwajibkan melakukan reboisasi. Jangan hanya sanksi administratif. Harus ada beban moral dan ekologis yang ditanggung oleh para pelaku," tambahnya.

Kritik juga ditujukan kepada Satgas Penanganan Kawasan Hutan (PKH) yang dinilai hanya berfungsi administratif tanpa tindakan nyata di lapangan.

"Satgas PKH jangan hanya duduk di meja rapat. Mereka harus berani ambil tindakan tegas, hentikan pembiaran yang hanya akan meninggalkan warisan kehancuran bagi generasi mendatang. Yang paling penting adalah menimbulkan efek jera," tutup Edy. ***

Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers