www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi, IAI: Renggut Martabat Manusia
Rabu, 18 Juni 2025 - 08:16:44 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) - Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Georgius Budi Yulianto menanggapi rencana pemerintah membangun rumah di atas tanah seluas 14 hingga 18 meter persegi untuk sebuah keluarga kecil. Dia menilai langkah itu seperti merenggut martabat manusia.

Georgius menyebut ukuran yang diharapkan tersebut setara dengan satu ruang kelas kecil, atau separuh dari garasi sebuah rumah menengah. Dia tidak membayangkan sebuah ruang sekecil untuk digunakan tidur, memasak, menyimpan harapan, dan menata letih.

"Di sana tidak ada tempat untuk menyendiri saat sedang sedih, tidak ada ruang untuk anak-anak bermain tanpa mengganggu, dan nyaris tidak ada jarak antara tubuh dan dinding," kata Georgius, Selasa (17/6/2025).

Dia menyebut, arsitektur bukan sekadar menggambar denah dan membangun dinding tetapi seni memahami ruang hidup manusia. Seni untuk menyediakan ruang untuk bernapas, tumbuh, berbagi, dan melindungi diri.

"Ketika ruang dipersempit hingga manusia hanya mampu berdiri atau tidur tanpa gerak bebas, maka arsitektur kehilangan ruhnya. Rumah yang terlalu kecil bukan hanya kekurangan ruang, tetapi juga merenggut martabat," jelasnya.

Dia menilai dengan ruangan sesempit itu, arsitek tak sanggup memberi kehangatan, tak mampu menampung tangis atau tawa dengan layak. Penghuni yang tinggal di ruang sesempit itu tidak kekurangan semangat, hanya kekurangan kesempatan.

"Kita tidak sedang bicara tentang kemewahan, tetapi tentang hak dasar untuk hidup layak. Tentang ruang yang memungkinkan ibu menyusui dengan tenang, anak belajar tanpa berdesakan, dan ayah pulang dari kerja tanpa merasa semakin terjepit," jelasnya.

Dia menegaskan arsitek dapat merancang efisiensi, tetapi tidak boleh mengorbankan kemanusiaan. Dia menilai rumah sekecil bukan sekadar tempat berlindung dari hujan tetapi tempat manusia pulang, merasa utuh, dan bisa bermimpi.

"Jika arsitektur berhenti memperjuangkan itu, maka ia tak lebih dari sekadar pembangunan tanpa jiwa," pungkasnya.

Sumber: Cakaplah.com




 
Berita Lainnya :
  • Antisipasi Musim Hujan, Polres Kuansing Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana
  • DPRD Pekanbaru Evaluasi Pengelolaan Parkir, PT Yabisa Setor Rp20 Juta per Hari
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers