Iran Tegaskan Tidak akan Lakukan Pembicaraan Soaal Program Nuklirnya Selama Israel Menyerang
Sabtu, 21 Juni 2025 - 11:58:10 WIB
(BabadNews) - Iran menegaskan tidak akan melakukan pembicaraan soal program nuklirnya selama Israel masih melancarkan serangan militer ke negaranya.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, pada Jumat, 20 Juni 2025, sebagai tanggapan atas permintaan negara-negara Eropa agar Iran mau kembali ke meja perundingan.
"Tidak ada ruang untuk negosiasi dengan Amerika Serikat sampai agresi Israel berhenti," kata Araqchi, dikutip dari Reuters.
Meski begitu, Araqchi tetap menghadiri pertemuan di Jenewa untuk berbicara dengan para menteri luar negeri Eropa. Pertemuan itu diharapkan bisa membuka kembali jalur diplomasi.
Sementara itu, Israel mengklaim telah menyerang puluhan target militer di Iran dalam sepekan terakhir. Target tersebut termasuk fasilitas produksi rudal, lembaga riset yang menurut Israel terkait pengembangan senjata nuklir, serta sejumlah pangkalan militer di wilayah barat dan tengah Iran.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada hari yang sama bahwa dirinya tidak akan menekan Israel untuk menghentikan serangan udara demi membuka ruang negosiasi.
“Menurut saya, sangat sulit untuk meminta itu sekarang. Kalau pihak yang kita dukung sedang menang, tentu lebih sulit untuk menyuruh mereka berhenti. Tapi kami siap dan bersedia bicara dengan Iran. Kita lihat saja nanti,” ujar Trump saat tiba di New Jersey.
Trump juga pesimis Eropa bisa membantu meredakan konflik ini. Menurutnya, Iran tidak tertarik berbicara dengan Eropa, melainkan hanya ingin bernegosiasi langsung dengan Amerika.
"Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kita. Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini," kata Trump.
Saat ditanya soal kemungkinan pengerahan pasukan darat ke Iran, Trump menolak menjawab. Ia juga kembali berbeda pendapat dengan Direktur Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, dengan menegaskan bahwa Iran memang memiliki kemampuan membuat senjata nuklir.
"Dia salah," kata Trump.
Maret lalu Gabbard bersaksi di depan Kongres bahwa komunitas intelijen AS terus menilai bahwa Teheran tidak sedang mengembangkan hulu ledak nuklir.
Trump mengatakan bahwa ia akan memutuskan apakah AS akan bergabung dengan Israel dalam upayanya dalam dua minggu ke depan.
"Itu akan menjadi waktu yang cukup untuk melihat apakah orang-orang sadar atau tidak," ujarnya.(rml)
Sumber: Radarpekanbaru.com
Komentar Anda :