(BabadNews)  -  Alergi bukan sekadar reaksi ringan seperti bersin atau gatal, melainkan bisa menjadi respons imun berlebihan yang berujung pada kondisi serius, bahkan mengancam jiwa.

Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai reaksi hipersensitivitas, yaitu respons sistem kekebalan tubuh yang tidak proporsional terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya.

Kondisi ini bisa memicu kerusakan jari­ngan hingga menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

Secara umum, hipersensitivitas terbagi ke dalam empat tipe. Mulai dari yang dipicu oleh antibodi IgE (seperti alergi makanan dan serbuk sari), hingga yang melibatkan reaksi seluler tertunda, seperti pada dermatitis kontak.

Untuk membantu pasien mengenali dan mengendalikan alergi, RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru menghadirkan layanan pemeriksaan laboratorium lengkap yang dirancang secara ilmiah dan akurat.

Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi jenis alergen yang memicu gejala, sekaligus menjadi langkah awal dalam perencanaan terapi jangka panjang.

Salah satu metode paling umum adalah tes IgE spesifik, yang mampu mengukur kadar antibodi terhadap alergen tertentu dalam darah pasien. Melalui pemeriksaan ini, pasien bisa mengetahui apakah gejala­nya dipicu oleh debu rumah, serbuk sari, makanan tertentu, hingga hewan peliharaan.

Selain itu, tes ini juga sangat bermanfaat bagi pasien yang tidak dapat menjalani tes kulit karena kondisi medis tertentu atau konsumsi antihistamin.

Tes lain yang tersedia meliputi tes kulit (skin test), patch test, serta tes intradermal, yang semuanya dilakukan dengan pengawasan ketat oleh dokter spesialis.

Tes-tes ini membantu mengidentifikasi reaksi alergi baik yang bersifat cepat (langsung terasa dalam hitungan menit), maupun yang muncul secara perlahan beberapa jam atau hari kemudian.

RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru tidak hanya menyediakan fasilitas laboratorium berstandar tinggi, namun juga didukung oleh dokter-dokter spesialis terpercaya di bidang patologi klinik dan alergi-imunologi, yang siap membantu pasien memahami hasil pemeriksaan secara menyeluruh.

Diagnosis yang tepat akan mendukung penanganan yang lebih personal, baik melalui penghindaran alergen maupun terapi desensitisasi (imunoterapi).


Sumber: Riaupos.com