SEOUL (BabadNews)   - Korea Selatan tengah jadi sorotan warganet di Indonesial usai acara konser Waterbomb di Seoul menuai kontroversi.

Dalam konser basah-basahan yang digelar awal pekan ini, muncul tayangan visual di layar besar yang memuat lafaz Allah dan gambar masjid saat penampilan seorang DJ berlangsung.

Kontroversi ini mencuat setelah pengguna media sosial X dengan akun @yeriniff mengunggah potongan video yang memperlihatkan aksi komedian Lee Suji bersama dua disjoki (DJ), Neo dan Aster.

Dalam video tersebut, latar panggung yang didominasi warna pink neon menampilkan lafaz Allah dan gambar masjid saat lagu "Like Jennie" milik Jennie Blackpink diputar.

Aksi Lee Suji pun turut menuai sorotan karena bergoyang sensual menghadap penonton di momen yang sama.

"Guyss ini Waterbomb temanya simbol agama apa gimana? Kok ada lafaz Allah, masjid, dll di background-nya. Sedih banget serasa dibuat mainan," tulis akun @yeriniff, Selasa (8/7/2025).

Unggahan itu langsung menuai kecaman, tak hanya dari warganet lokal, tetapi juga dari Indonesia. Banyak yang menilai Korea Selatan kembali mempertontonkan ketidaktahuan terhadap sensitivitas agama.

"Hanya orang Korea biasa dengan ketidaktahuan mereka pada tingkat idiot tentang nilai orang lain," tulis akun @dua***.

"Masalah SARA dan ignorant ke agama lain emang Korsel juara satu. Ini udah kasus keberapa?" sahut @kek***.

"Kayaknya isu begini udah sering ya, dari jamannya CL sampai ada member grup K-Pop yang pakai lafaz Allah atau Muhammad, tapi enggak pernah berubah," tulis akun @dee***.

Sebagai informasi, Waterbomb adalah salah satu festival musim panas paling populer di Korea Selatan. Festival ini menggabungkan musik, pesta air, dan penampilan artis papan atas, baik dari dunia K-Pop, hip hop, maupun EDM.

Biasanya diadakan di kota-kota besar seperti Seoul, Busan, dan Incheon, Waterbomb selalu menyedot perhatian karena konsepnya yang unik, penonton dan artis sama-sama basah-basahan dalam pertunjukan musik yang meriah. Tidak heran jika banyak penampil dan penonton berupaya keras tampil sensual.

Ciri khas dari Waterbomb Festival antara lain pertarungan air massal dengan pistol air, line-up artis terkenal (termasuk DJ lokal dan internasional), serta splash stage yang menyemprotkan air ke arah penonton.

Karena konsep ini pula, para peserta maupun artis kerap tampil dengan busana musim panas yang kasual dan seksi, hal yang juga sering menimbulkan kontroversi, terutama terkait kesan sensual yang dianggap berlebihan.

Menanggapi kegaduhan soal visual lafaz Allah dan gambar masjid, DJ Neo memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa visual yang tayang di panggung bukan dipersiapkan olehnya atau tim musisi. Ada tim visual terpisah yang bertanggung jawab.

"Video itu bukan diputar oleh kami, penampil. Ada tim terpisah yang bertanggung jawab atas visual dan kami tidak tahu bahwa video itu diputar saat tampil," tulis DJ Neo.

"Ketika kami dengar bahwa kalian merasa tidak dihargai, kami langsung meminta agar video dihapus," lanjutnya.

Sumber: Cakaplah.com