www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Rakyat Negeri Minyak dan Sawit Makin Sulit, Angka Pengangguran di Riau Tembus 4,12 Persen
Rabu, 09 Juli 2025 - 15:58:05 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) – Nasib ribuan warga Riau kian tak menentu. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi penghasil minyak dan kelapa sawit ini terus mengalami kenaikan, membuat keresahan di kalangan angkatan kerja makin meluas. Hingga Februari 2025, angka pengangguran mencapai 4,12 persen. Artinya, semakin banyak orang yang ingin bekerja namun tak kunjung mendapat pekerjaan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat peningkatan TPT sebesar 0,27 persen poin dibanding Februari 2024. Kenaikan ini menjadi alarm serius bagi pemerintah daerah. Dari total 3,09 juta angkatan kerja di Riau, masih banyak yang harus hidup tanpa kepastian ekonomi.

Yang paling memprihatinkan, pengangguran justru paling banyak terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Padahal, mereka dibekali pendidikan khusus untuk langsung terjun ke dunia kerja. Namun nyatanya, TPT lulusan SMK menyentuh angka tertinggi, yakni 8,12 persen.

"Lulusan SMK itu niatnya cepat kerja, bukan kuliah. Tapi sekarang malah mereka yang paling banyak menganggur. Ini menyakitkan," ungkap seorang warga Pekanbaru yang anaknya baru lulus SMK namun belum juga mendapat pekerjaan.

Pengangguran bukan hanya sekadar angka. Di balik data itu, ada rumah tangga yang harus berhemat, anak-anak yang ditunda sekolahnya, dan orang tua yang kehabisan cara untuk mencukupi kebutuhan harian.

Jika dilihat dari jenjang pendidikan lainnya, TPT juga cukup tinggi pada lulusan SMA (4,78 persen), dan Diploma I/II/III (3,98 persen). Bahkan lulusan perguruan tinggi pun masih kesulitan mencari kerja, dengan TPT sebesar 3,51 persen.

Kondisi ini makin terasa berat bagi perempuan. BPS mencatat TPT perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Per Februari 2025, tingkat pengangguran perempuan mencapai 4,66 persen, sementara laki-laki 3,86 persen.

Ketimpangan ini mencerminkan banyak perempuan yang masih terpinggirkan dari akses pekerjaan yang layak. Di saat beban rumah tangga semakin berat, mereka justru sulit mendapat penghasilan.

Peningkatan pengangguran menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum menyentuh kebutuhan rakyat secara langsung. Ribuan orang menunggu lowongan yang tak kunjung datang, sementara biaya hidup terus meningkat. Di tengah keterbatasan ini, rakyat berharap lebih dari pemerintah untuk membuka lapangan kerja yang nyata, bukan sekadar wacana. ***


Sumber: Goriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Syafruddin Iput Desak Solusi Permanen Atasi Banjir di Kecamatan Bangko
  • Wali Kota Pekanbaru: Pemerintah Siap Dukung Pekanbaru FC dari Fasilitas hingga Anggaran
  • Fenomena Supermoon Beaver 2025, Paling Terang Sepanjang Tahun, Terjadi 5 November
  • Harga Cabai, Ayam, dan Telur Naik, Inflasi Riau Hampir 5 Persen
  • Pelaku Pencabulan di Pelalawan Ditangkap Setelah Buron, Korban Ternyata Keponakan Sendiri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers