Harga Kopi Terancam Naik Akibat Tarif Impor Trump
Jumat, 11 Juli 2025 - 11:35:22 WIB
(BabadNews) - Kebijakan tarif baru sebesar 50% yang diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap impor kopi dari Brasil mulai mengguncang pasar global. Kebijakan tersebut dikhawatirkan akan membuat harga secangkir kopi di AS melonjak jauh melampaui rekor tertinggi sebelumnya.
Melansir Reuters, Jumat (11/7/2025), Brasil dikenal sebagai produsen dan pengekspor kopi terbesar di dunia. Sementara AS merupakan konsumen terbesar kopi global, dengan hampir 200 juta warga Amerika mengonsumsi kopi setiap harinya.
Pada 2024, AS mengimpor lebih dari 8 juta kantong kopi seberat 60 kilogram dari Brasil dan mewakili sekitar sepertiga dari total konsumsi nasionalnya.
Menurut para pelaku pasar, jika tarif ini benar-benar diberlakukan mulai 1 Agustus mendatang, pengiriman baru kopi Brasil ke AS bisa terhenti.
Pialang dan konsultan kopi MJ Nugent & Co Michael Nugent mengatakan, tarif sebesar itu dapat menghentikan aliran perdagangan. Ia menilai eksportir Brasil tidak akan mampu menyerap beban tarif tersebut, begitu pula perusahaan pemanggang kopi di AS.
"Brasil akan mencari pasar alternatif. AS pun akan beralih ke negara lain, seperti Kolombia, Peru, Vietnam, atau Honduras. Namun, suplai dan harga dari negara-negara tersebut tidak bisa menggantikan Brasil sepenuhnya," ujar Nugent.
Negara-negara pembeli kopi lebih memilih Brasil karena harga yang ditawarkan jauh lebih bersaing dibanding negara lainnya. Ia juga mempertanyakan apakah pelaku usaha di AS masih akan bersedia membeli kopi Brasil jika harganya melonjak akibat tarif.
Kondisi pasar kopi global saat ini memang sedang dalam tekanan. Harga kopi Arabika telah melonjak hingga 70% pada tahun lalu akibat pengetatan pasokan. Kenaikan terbaru sebesar 1,3% pada Kamis lalu dipicu oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif tersebut.
Produsen kopi Brasil, Paulo Armelin, yang memasok langsung ke pasar AS, mengaku khawatir kliennya tidak akan mampu bertahan jika kebijakan ini diterapkan.
Ia menyebut kemungkinan mencari pembeli baru, seperti Jerman, mengingat kesepakatan dagang dengan AS sudah mulai sulit dijalankan sejak awal tahun ini.
Pada sisi lain, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick sempat mengungkapkan dalam sidang Kongres bahwa beberapa komoditas penting yang tidak tersedia di dalam negeri, seperti buah tropis dan rempah-rempah, bisa saja dikecualikan dari tarif, tergantung hasil negosiasi dengan negara penghasil. Namun, kopi belum termasuk dalam daftar pengecualian tersebut.
AS hanya memiliki sedikit produksi kopi domestik, terbatas di wilayah Hawaii dan sebagian kecil di California.
Direktur Eksekutif Cecafe sekaligus Asosiasi Eksportir Kopi Brasil, Eduardo Heron berharap pendekatan diplomatik dapat menempatkan kopi dalam daftar komoditas yang dibebaskan dari tarif. "Jika tidak, ekspor kopi Brasil ke AS akan sulit dilanjutkan," tegasnya.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :