Operator Seluler Keluhkan Ketimpangan, Pemerintah Pertimbangkan Batasi Fitur WhatsApp
Sabtu, 19 Juli 2025 - 14:03:42 WIB
JAKARTA (BabadNews) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempertimbangkan pembatasan sejumlah fitur pada platform over the top (OTT) seperti panggilan suara dan video melalui WhatsApp.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan, menyebut wacana ini muncul sebagai respons terhadap keluhan operator seluler seperti Telkomsel yang merasa dirugikan oleh layanan OTT.
"Masih wacana ya, masih diskusi. Intinya kan cari jalan tengah lah, bagaimana layanan masyarakat tetap berjalan," ujar Denny di sela acara Selular Business Forum, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, layanan OTT seperti WhatsApp memanfaatkan infrastruktur jaringan yang dibangun oleh operator lokal tanpa memberikan kontribusi langsung. Hal ini menimbulkan ketimpangan dalam ekosistem digital.
"Karena kan masyarakat memang butuh WA. Tetapi untuk layanan yang membutuhkan kapasitas besar, ini kan butuh kontribusi," lanjutnya.
Denny menuturkan bahwa selama ini operator membangun infrastruktur jaringan secara masif, namun tidak memperoleh keuntungan dari aktivitas lalu lintas data yang dipicu layanan OTT.
"Operator yang bangun kapasitas besar, tapi kok enggak dapat apa-apa," imbuhnya.
Ia juga mencontohkan kebijakan di negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, di mana WhatsApp hanya dapat digunakan untuk berkirim pesan teks, sementara panggilan suara dan video diblokir.
"Kalau sudah pernah main ke Arab, atau Uni Emirat Arab, saya di sana cuma bisa WA text, enggak bisa WA call," ungkapnya.
Meski begitu, Denny menekankan bahwa pembahasan masih di tahap awal dan belum ada keputusan final.
"Belum, masih jauh, masih awal. Karena kan detailingnya itu akan sangat kompleks," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pembatasan fitur OTT ini diarahkan untuk menciptakan solusi yang adil bagi semua pihak.
"Tujuannya itu kan win-win, kan sekarang enggak ada kontribusi dari teman-teman OTT itu kan? Ada yang berdarah-darah bangun investasi itu kan mereka (operator: red) juga. Kira-kira itu sih," jelasnya. ***
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :