Anggota DPRD Riau Ajak Masyarakat Gelar Salat Istisqa untuk Atasi Karhutla
Selasa, 22 Juli 2025 - 10:57:14 WIB
PEKANBARU (BabadNews) – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data, hingga pertengahan Juli 2025 tercatat sebanyak 582 titik api tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Kota Pekanbaru, Kampar, Rokan Hilir (Rohil), Rokan Hulu (Rohul), Pelalawan, Bengkalis, hingga Kota Dumai.
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kampar, M Amal Fathullah, menyampaikan keprihatinannya. Ia mengungkapkan bahwa di wilayah Kampar, khususnya di kawasan Tanjung Alai dan Koto Tuo, telah terjadi sejumlah kebakaran lahan.
"Di Kampar, masyarakat bersama tokoh masyarakat dan pihak kecamatan sudah duduk bersama untuk menentukan langkah-langkah antisipatif," ujar Amal, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Riau, Senin (21/7/2025).
Ia menyebutkan bahwa dua unit helikopter bantuan telah didatangkan dari Palembang untuk membantu pemadaman. Namun, ia menilai upaya tersebut perlu dilengkapi dengan pendekatan spiritual. Untuk itu, ia mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menginisiasi pelaksanaan Salat Istisqa atau salat minta hujan.
"Seperti yang dilakukan di Rokan Hulu, MUI setempat telah mengajak masyarakat melaksanakan Salat Istisqa. Karena jika hanya mengandalkan helikopter dan teknologi lainnya, penanganan bisa memakan waktu dan belum tentu efektif," ucapnya.
Amal berharap hujan segera turun dalam beberapa hari ke depan, baik melalui rekayasa cuaca seperti penyemaian garam, maupun melalui doa dan permohonan kepada Allah SWT.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa dampak Karhutla tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Riau, tetapi juga dapat meluas hingga ke provinsi tetangga, bahkan ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengimbau semua pihak, baik pemerintah, TNI-Polri, maupun masyarakat, untuk bersinergi dalam mencegah dan menangani Karhutla. Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun.
"Kita semua bertanggung jawab menjaga lingkungan. Pencegahan lebih baik daripada penanganan," pungkasnya. ***
Sumber: Goriau.com
Komentar Anda :