PEKANBARU (BabadNews) - Komisi V DPRD Riau menyarankan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk pro aktif dalam menyikapi kondisi dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Pasalnya, beberapa daerah di Riau tengah dilanda Karhutla dan ratusan titik panas atau hot spot tersebar di kabupaten/kota, di antaranya, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, Bengkalis, dan Kota Dumai.

Tentunya, bencana Karhutla ini tidak hanya soal kebakaran yang berdampak pada kerusakan lingkungan, namun juga berdampak pada kesehatan akibat dari asap yang ditimbulkan. Untuk itu, perlu adanya langkah antisipasi dari pemerintah daerah agar tidak menimbulkan permasalahan kesehatan, terutama anak sekolah.

Sekretaris Komisi V DPRD Riau Robin P Hutagalung mengatakan, dalam upaya mencegah dampak kabut asap yang berasal dari Karhutla, dinas terkait harus pro aktif memantau kondisi lingkungan saat ini.

"Dinas Pendidikan harus pro aktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Karena Dinas Kesehatan yang lebih tahu kondisi lingkungan saat ini," ujar Robin, Rabu (23/7/2025).

Politisi PDIP Dapil Kota Pekanbaru itu menilai, dalam kondisi ini seharusnya Dinas Kesehatan yang lebih pro aktif menyampaikan kepada Dinas Pendidikan terkait sejauh mana tingkat pencemaran udara akibat kabut asap tersebut.

"Kalau pencemaran udara itu sudah membahayakan, tentu Dinas Kesehatan merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan untuk meliburkan sekolah, baik untuk Provinsi Riau maupun kabupaten/kota," katanya.

Sejauh ini, kata Robin, Komisi V DPRD Riau belum menerima laporan terkait daerah maupun sekolah mana saja yang terdampak kabut asap.

"Sejauh ini belum ada laporan, tapi kita minta agar Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan agar lebih pro aktif menyikapi kondisi ini," katanya.


Sumber: Cakaplah.com