BNPB Sebut Hotspot Riau Menurun Pasca OMC, 2 Pesawat Hujan Buatan Dikerahkan
  Kamis, 24 Juli 2025 - 14:30:41 WIB
 
  
  
    
      
PEKANBARU (BabadNews) – Jumlah titik panas (hotspot) di Riau menunjukkan penurunan signifikan pasca-pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak Senin (21/7/2025). 
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyatakan optimisme terkait upaya pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
"Kemarin OMC dengan satu pesawat, hotspot menurun jauh, hari ini didatangkan satu lagi pesawat. Mudah-mudahan mulai besok dengan dua pesawat, hujan semakin lebat dan api semakin padam,” ujar Suharyanto pada Kamis (24/7/2025).
Penambahan armada OMC ini bertujuan memaksimalkan pengendalian Karhutla di tengah masih adanya pertumbuhan awan hujan di wilayah Riau. Operasi ini akan terus dilakukan hingga tanggal 25 Juli 2025.
Suharyanto menambahkan bahwa penggunaan bahan semai telah terbukti efektif mendatangkan hujan. 
"Alhamdulillah masih ada pertumbuhan awan hujan, jadi kita manfaatkan. Dari mulai kemarin kita OMC, kemarin tiga ton bahan semainya, alhamdulillah datang hujan. Tadi pagi disemai dua ton, turun hujannya. Artinya penerbangan ini mendatangkan hujan,” tuturnya.
Merujuk data rekapitulasi tim OMC Lanud Roesmin Nurjadin, penerbangan pada 23 Juli 2025 dilakukan dalam tiga sortie dan berhasil menghasilkan hujan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Pelalawan. 
Sementara itu, penerbangan pada 24 Juli 2025, yang juga tiga sortie, berhasil mendatangkan hujan di Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai.
Suharyanto menjelaskan efektivitas OMC dalam pemadaman Karhutla, khususnya di lahan gambut. 
"OMC ketika untuk memadamkan Karhutla, sangat efektif karena area kebakaran yang luas dengan mendatangkan hujan akan cepat padam. Apalagi lahan gambut harus dibasahi terus,” ucapnya.
Selain upaya dari udara, BNPB juga akan menambah personel darat yang dilengkapi dengan alat pemadaman di empat wilayah prioritas, yakni Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai.
"Menambah Satgas darat dengan perbantuan dari Polres dan Kodim masing-masing 100 personel. Bertugas memperkuat operasi pemadaman selama satu bulan. Jika api padam tugasnya melakukan patroli di titik-titik yang kemungkinan ada orang membakar dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” pungkas Suharyanto, dilansir dari Media Center Riau. (*)
 Sumber: Halloriau.com
	
    
    
	
	
Komentar Anda :