BARCELONA (BabadNews) - Barcelona resmi merekrut Marcus Rashford dari Manchester United pada musim panas ini. Namun, keputusan ini disebut menimbulkan kekecewaan dari salah satu bintang muda mereka, Lamine Yamal.

Yamal kabarnya tidak puas dengan cara klub mengelola transfer ini. Ia merasa ditinggalkan dalam pengambilan keputusan penting terkait perekrutan pemain.

Menurut laporan dari El Nacional, Yamal kecewa karena merasa dikhianati oleh Presiden Joan Laporta dan Direktur Olahraga Deco. Sebelumnya, ia dijanjikan bahwa Nico Williams adalah target utama klub untuk sektor sayap.

Ketika memperpanjang kontrak bersama Barcelona lebih dari sebulan lalu, Yamal disebut meminta klub merekrut Nico Williams. Ia tahu klausul rilis sang winger ada di angka 58 juta euro.

Yamal merasa telah diberi harapan palsu oleh manajemen klub. Ia sangat ingin bermain satu tim dengan Nico Williams di level klub.

Keduanya dikenal memiliki koneksi erat, baik saat membela Timnas Spanyol maupun di luar lapangan. Kolaborasi mereka jadi sorotan sepanjang Euro 2024.

Namun rencana menyatukan mereka gagal total. Nico memutuskan memperpanjang kontrak dengan Athletic Bilbao.

Kegagalan merekrut Nico membuat Barcelona bergerak cepat mencari alternatif. Nama seperti Luis Diaz dan Bryan Zaragoza sempat dipertimbangkan.

Akhirnya, pilihan jatuh pada Marcus Rashford yang dipinjam dari Manchester United. Kontrak peminjaman ini juga disertai opsi pembelian sebesar 30 juta euro.

Beberapa pihak menilai transfer ini sebagai langkah bijak dari Laporta dan Deco. Tapi Yamal justru merasa tidak dihargai atas keputusan tersebut.

Menurut laporan, Yamal tidak diberi informasi soal negosiasi dengan Rashford. Ia merasa kecewa karena pendapatnya diabaikan klub.

Sebagai ikon baru klub dan pemilik nomor 10, Yamal berharap punya suara dalam strategi masa depan tim. Ia ingin mendapatkan pengaruh seperti yang dimiliki Lionel Messi di masa jayanya.
Sumber: Cakaplah.com