BANGKOK (BabadNews) - Jumlah korban jiwa akibat serangan Kamboja terhadap wilayah sipil Thailand meningkat menjadi 12 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun.

Menurut laporan resmi militer Thailand, lebih dari 30 orang lainnya mengalami luka-luka.

Hingga Kamis (24/7/2025), pukul 14.15 waktu setempat, pihak berwenang Thailand mengonfirmasi zona sipil terkena tembakan artileri Kamboja yang dilancarkan seusai serangan pagi terhadap pangkalan militer Thailand di dekat Kuil Ta Muen Thom, Provinsi Surin. Serangan ini menyebabkan korban jiwa, luka-luka, serta kerusakan properti warga.

Serangan juga menyebabkan kerusakan tempat tinggal, lahan pertanian, serta peternakan warga.

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, mengutuk keras tindakan Kamboja yang disebutnya tidak manusiawi dan melanggar kedaulatan Thailand. Ia menegaskan pemerintah telah mengirim tambahan tenaga medis dan logistik untuk menangani situasi darurat.

“Pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk menanggapi agresi ini dan melindungi keselamatan warga,” tegas Somsak.

Militer Thailand menyatakan siap mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan negara dan melindungi warganya.

Di Distrik Kap Choeng, Surin, 2 warga tewas dan dua lainnya terluka setelah roket BM-21 yang ditembakkan dari Kamboja menghantam desa pada Kamis pagi. Akibat situasi darurat, sekitar 40.000 warga dievakuasi ke tempat penampungan.

Kepala Distrik Sutthiroj Charoenthanasak menyebut dua roket menghantam desa pada pukul 09.40 pagi, tepat saat warga menunggu evakuasi. Dua korban, termasuk seorang anak 12 tahun, meninggal dunia di rumah sakit.

Sebanyak 86 desa dievakuasi ke tempat penampungan darurat di sekolah-sekolah di Distrik Prasat, Surin. Pihak berwenang memastikan kapasitas penampungan memadai dan sebagian besar pengungsi telah tiba dengan selamat.

Di Si Sa Ket, serangan roket Kamboja menghantam supermarket dan SPBU di Ban Phue, menewaskan dua mahasiswa dan melukai sejumlah warga lainnya. Tim pemadam kebakaran dan penyelamatan Thailand telah mengevakuasi korban, sementara penyelidikan masih berlangsung.

Sumber: Cakaplah.com