Lonjakan Jumlah Titik Api di Riau Picu Kekhawatiran, Upaya Maksimal Pun Dilakukan 
  Jumat, 25 Juli 2025 - 15:42:36 WIB
 
  
  
    
      
PEKANBARU (BabadNews) – Lonjakan jumlah titik api di Provinsi Riau memicu kekhawatiran serius dari berbagai pihak. Upaya maksimal pun dilakukan agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak berlanjut lama.
Berdasarkan data terkini, terdapat 207 titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten di Riau. Titik api terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 210 titik. Disusul Rokan Hulu 63 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 6 titik, Bengkalis 6 titik dan Kampar 2 titik.
Menyikapi situasi yang kian mengkhawatirkan, Pemerintah Provinsi Riau secara resmi telah menetapkan status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Satuan Tugas Udara Karhutla yang berada di bawah komando Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris bergerak cepat dan terkoordinasi untuk menekan penyebaran api.
Dengan kekuatan udara yang terdiri atas dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB, Satgas Udara berfokus memadamkan titik-titik api yang sulit dijangkau oleh personel darat.
“Operasi udara menjadi elemen kunci dalam penanganan kebakaran yang tersebar di wilayah gambut dan perbatasan. Kami terus mengintensifkan patroli dan pengeboman air dari udara agar api tidak meluas,” tegas Marsma TNI Abdul Haris, Jumat (35/7/2025).
Sebagai bentuk respons cepat, Satgas Udara juga akan diperkuat dalam waktu dekat dengan tambahan satu unit pesawat modifikasi cuaca dan dua helikopter water bombing untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas pemadaman.
Di darat, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan relawan turut berjibaku menghadapi kobaran api yang membakar lahan gambut—yang dikenal sulit dipadamkan karena bara api dapat menyala di bawah permukaan tanah.
Marsma TNI Abdul Haris menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi bencana ini. “Sinergi adalah kunci. TNI AU melalui Lanud Roesmin Nurjadin akan terus berdiri di garda depan untuk memastikan langit Riau tetap bersih dari asap,” tuturnya.
Selain operasi pemadaman, Satgas Udara juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Praktik pembakaran lahan tidak hanya ilegal, tetapi juga membahayakan kesehatan, ekosistem, serta berpotensi memicu polusi lintas batas negara.
Upaya terpadu ini menunjukkan kesungguhan pemerintah dan aparat dalam menanggulangi bencana tahunan yang kerap melanda Riau.
"Dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan Karhutla dapat segera dikendalikan sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas," pungkasnya.*
Sumber: Cakaplah.com
	
    
    
	
	
Komentar Anda :