JAKARTA (BabadNews) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Jakarta, Senin (28/7/2025) sore. Pertemuan tersebut menjadi bagian dari Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia dan difokuskan pada pembahasan upaya damai untuk meredakan konflik antara Thailand dan Kamboja.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut rencana pertemuan ini sebagai langkah positif dalam menjaga stabilitas kawasan ASEAN.

"Ya rencananya begitu. Saya dengar begitu," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan.

Ia menilai inisiasi yang dimotori oleh PM Malaysia layak diapresiasi. "Inisiasi dari mungkin PM Malaysia untuk mempertemukan Thailand dan Kamboja itu patut kita apresiasi," tambahnya.

Dasco juga menyebut DPR telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk proaktif terkait situasi ini, terlebih karena terdapat 15 WNI yang berada di wilayah perbatasan kedua negara.

"Kami sudah minta kepada Kemlu untuk proaktif melakukan komunikasi dengan warga negara kita di sana," katanya.

Hingga kini belum ada rencana evakuasi terhadap WNI, karena pemerintah masih memantau perkembangan situasi di lapangan.

"Kalau keadaannya membaik, dan memang ada keinginan dari pihak Kamboja untuk gencatan senjata, maka kita harapkan situasi stabil dan tidak perlu tindakan lebih lanjut," ujarnya.

Karena agenda pertemuan ini, Presiden Prabowo membatalkan kehadirannya pada acara pelantikan lulusan IPDN di Jatinangor, Jawa Barat. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengonfirmasi pembatalan tersebut.

"Ya betul. Baru saja kami menerima informasi pembatalan," kata Bima Arya.

Ia menjelaskan, pembatalan dilakukan karena Presiden Prabowo harus melakukan persiapan menjelang pertemuan penting dengan Anwar Ibrahim di Jakarta. ***

Sumber: Goriau.com