PEKANBARU (BabadNews) – Titik-titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten di Riau berangsur dapat dikendalikan. Meski demikian, Satuan Tugas Penanganan Karhutla Provinsi Riau tetap bersiaga di lapangan. Helikopter water bombing dan tim darat disiagakan penuh, terutama di kawasan bergambut dan wilayah perbatasan yang sulit dijangkau.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, M Edy Afrizal, menyebut kondisi karhutla saat ini relatif lebih terkendali dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Karhutla masih ada, tapi sudah bisa dikendalikan. Tidak besar seperti kemarin, hanya spot-spot kecil,” ujar Edy saat dihubungi GoRiau.com melalui sambungan WhatsApp pribadinya, Kamis (31/7/2025).

Menurut dia, sejumlah titik api baru memang masih bermunculan, terutama di wilayah rawan seperti Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas, Indragiri Hilir (Inhil), serta di Kecamatan Kubu dan Simpang Kanan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Lokasi terakhir bahkan berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Utara.

“Yang sekarang masih di-water bombing itu di Rohil, ada di Kubu dan satu lagi di Simpang Kanan,” kata Edy.

Tim darat dari provinsi juga telah dikerahkan untuk memperkuat penanganan karhutla di Rohil. Meski jumlah helikopter berkurang dari enam menjadi lima unit, karena satu heli sedang diperbaiki dan satu lagi merupakan bantuan dari Sumatera Utara. Edy memastikan efisiensi operasi pemadaman tetap terjaga.

“Ini tidak akan mengurangi efektivitas. Dan mudah-mudahan heli yang sedang diperbaiki itu bisa kembali beroperasi dalam dua hari ke depan,” ujarnya.

Operasi udara sempat terkendala cuaca pada Rabu (30/7), akibat awan tebal dan hujan lebat yang menyebabkan visibilitas rendah. Namun kondisi pada Kamis mulai membaik dan helikopter sudah kembali bisa diterbangkan.

Titik Api Tersebar

Berdasarkan data BPBD Riau per 30 Juli 2025, terdapat 30 titik panas di wilayah provinsi. Kabupaten Kepulauan Meranti mencatatkan jumlah terbanyak dengan 16 titik, disusul Pelalawan 6 titik, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu masing-masing 2 titik, serta Rokan Hilir dengan 2 titik. Sisanya tersebar di Bengkalis dan Siak.

Pendinginan lahan pascakebakaran dilakukan di sejumlah daerah, antara lain Rohil (3 titik), Dumai (2 titik), Kepulauan Meranti (2 titik), Kampar (2 titik), Pelalawan (1 titik), Indragiri Hulu (1 titik), dan Indragiri Hilir (1 titik).

Kepada GoRiau.com, Edy menekankan bahwa seluruh jajaran masih berada dalam kondisi siaga, baik di darat maupun udara. “Kami tetap siaga, baik satgas darat maupun udara masih stay di lokasi-lokasi rawan,” ucapnya.

Dalam upaya pemadaman, BPBD Riau mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Manggala Agni, TNI, Polri, masyarakat, hingga aparat desa dan kelurahan. Di Kota Dumai, Dinas Pekerjaan Umum bahkan ikut terlibat dalam penanganan langsung di lapangan.

Sebagai seorang pejabat yang telah lama berkecimpung dalam penanganan bencana, Edy terlihat tenang dan tanggap dalam menyampaikan situasi terkini. Koordinasi lintas sektor yang ia pimpin berjalan solid. Meski tantangan masih ada, ia tetap menunjukkan komitmen untuk menjaga langit Riau tetap biru. ***

Sumber: Goriau.com