Cerita Mantan Sekda Solo: Jokowi Tak Pernah Hadiri Reuni atau Bicara Soal UGM
Jumat, 01 Agustus 2025 - 14:15:31 WIB
(BabadNews) - Fakta baru terkait Presiden ke-7 RI Jokowi diungkap Mantan Sekretaris Daerah Kota Solo, Supradi Ketamenawi.
Supradi mengaku belum pernah mendengar Jokowi berpamitan atau berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Padahal, ia telah bertahun-tahun mendampingi Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo.
“Selama jadi wali kota itu (menemui aktivitas Jokowi ke UGM) belum pernah ada,” ujar Supradi, di YouTube Sentana TV, Kamis, 31 Juli 2025
“Ndak ada itu,” sambungnya.
Supradi bahkan mengaku tidak mengetahui almamater Jokowi. Ia hanya mendengar Jokowi lulusan UGM dari temannya di Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo).
“Kalau dengar dari temannya di Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo), memang katanya begitu (Lulusan UGM),” terangnya, dikutip dari Suara.com, Jumat 1 Agustus 2025.
“Tapi saya nggak ngerti juga,” tambahnya.
Supradi mengatakan pihaknya sempat heran, karena tidak pernah ada teman kampus Jokowi yang berkunjung ke kantor ketika masih menjabat.
“Kalau suruh gantiin nemuin menteri atau dulu pernah Pak Presiden SBY ke sini itu pernah,” ujarnya.
“Tapi kalau suruh nemuin temannya dari UGM tidak pernah sama sekali,” sambungnya.
Ia bahkan menyebut Jokowi tidak pernah menghadiri Jokowi reuni kampus UGM.
“Ndak ada kegiatan kayak gitu,” ungkapnya.
“Biasanya, misal saya alumni, UGM ini biasanya kan ada acara apa gitu ‘Pak tolong ya nanti teman saya mau ke sini, saya ada acara’, kan gitu. Tapi selama saya kerja di Pemda, itu Jokowi tidak pernah berbicara mengenai UGM,” sambungnya.
Supradi menjelaskan bahwa selama dekat dengan Jokowi pihaknya juga tidak pernah mendengar soal UGM maupun Kehutanan.
“Dan dia juga tidak pernah ngomong soal kehutanan, soal UGM juga tidak pernah ngomong,” terangnya.
“Apalagi reuni, ndak belum pernah dengar itu saya,” tambahnya.
Soal pertemanan, Supradi juga mengungkapkan jika pihaknya merasa kini semakin jauh dengan Jokowi.
Supradi merasa bahwa Jokowi telah melupakannya, meningkat intensitas pertemuannya dengan mantan Wali Kota Solo itu berkurang. Apalagi, sejak Jokowi maju sebagai gubernur hingga presiden.
“Itu yang saya sayangkan, dulu baru jadi wali kota sebegitu baik, saya dengan dia sudah kayak kakak adik, baik sekali,” ujarnya.
“Sayangnya setelah dia jadi gubernur pernah ketemu sekali. Terus jadi presiden sama sekali tidak ketemu. Itu yang saya sayangkan, dia kalau udah kenal yang lain, yang di bawah lupa dia, seolah-olah bisa sendiri,” sambungnya.
Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Kariernya di dunia politik bermula sebagai Wali Kota Solo, pada 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012.
Setelah menjadi Wali Kota, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 sebelum terpilih sebagai Presiden pada Pemilihan Presiden 2014 dengan dukungan dari PDIP.
Dalam pemilihan Presiden 2019, Jokowi terpilih sebagai Presiden Kembali dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Selama menjabat sebagai Presiden, Jokowi digambarkan sebagai politisi yang dekat dengan semua kalangan dan merakyat.
Pada periode pertama, Jokowi fokus pada Pembangunan infrastruktur. Di periode kedua, Jokowi fokus pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lain.
Program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH) juga menjadi prioritas.
Jokowi juga mengupayakan reforma agraria, termasuk percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi sengketa lahan akibat ketiadaan sertifikat.
Sumber: Riauonline.com
Komentar Anda :