Singapura Diserang Wabah Chikungunya
Sabtu, 09 Agustus 2025 - 08:26:37 WIB
SINGAPURA (BabadNews) - Singapura tengah diserang chikungunya. Keberadaan nyamuk Aedes, serta wisatawan yang terinfeksi virus, menjadi faktor risiko penyebaran penyakit ini.
Badan Penyakit Menular (CDA) menambahkan, pihaknya tengah memantau situasi secara ketat. Saat ini, sudah 17 kasus chikungunya telah terdeteksi sejak awal tahun hingga 2 Agustus.
Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat, dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak delapan kasus, dan lebih tinggi dari 15 kasus yang terdeteksi sepanjang tahun 2024.
CDA menyatakan bahwa dari 16 kasus chikungunya yang dilaporkan hingga akhir Juli, 13 orang baru-baru ini bepergian ke daerah terdampak di luar negeri. "Tiga kasus lokal lainnya bersifat sporadis dan tidak terkait satu sama lain," ungkap CDA seperti dilansir dari CNA.
Meskipun terjadi peningkatan kasus tahun ini, angkanya jauh lebih rendah dibandingkan ketika Singapura mengalami wabah chikungunya, terutama pada tahun 2008 dan 2013.
Menurut Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura, ada 718 kasus chikungunya pada tahun 2008, dengan jumlah tersebut menurun tajam pada tahun 2009 dan bahkan lebih jauh lagi pada tahun 2010.
CDA mengatakan bahwa mereka akan meninjau kebutuhan akan langkah-langkah kesehatan masyarakat tambahan jika muncul informasi baru yang menunjukkan peningkatan risiko kesehatan masyarakat bagi Singapura.
Saat ini, ada sekira 72.000 Gravitrap yang disebarkan di seluruh perumahan di Singapura, yang digunakan untuk memantau populasi nyamuk Aedes, kata NEA.
Badan tersebut menambahkan bahwa upaya pengendalian nyamuk yang sedang berlangsung dengan mitra masyarakat akan ditingkatkan di tempat-tempat yang dilaporkan terdapat klaster.
Virus chikungunya menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi.
Sumber: Cakaplah.com
Komentar Anda :