Riau Bidik Status Pusat Penerbangan Sumatera, Gubri Matangkan Rencana Pemindahan Bandara SSK II
Jumat, 15 Agustus 2025 - 09:50:52 WIB
PEKANBARU (BabadNews) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulai menggerakkan langkah besar menuju ambisi baru untuk menjadikan Riau sebagai pusat penerbangan (hub) utama di Pulau Sumatera. Rencana ambisius ini ditandai dengan dimulainya proses relokasi dan pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru.
Bandara baru digadang-gadang akan menjadi gerbang udara baru bagi pertumbuhan ekonomi regional.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, memimpin langsung kunjungan kerja ke Bandara SSK II pada Kamis (14/8/2025), untuk melakukan diskusi awal bersama General Manager Bandara SSK II, Radityo Ari Purwoko.
Didampingi oleh Kepala Dinas PUPR dan Kepala Dinas Perhubungan Riau, Gubernur menyatakan bahwa kunjungan ini adalah langkah awal yang konkret dalam menyusun cetak biru pengembangan bandara dan konektivitas udara Riau.
“Posisi geografis Riau sangat strategis. Kita ingin pusat penerbangan Sumatera berada di sini,” tegas Gubernur Wahid dalam pernyataannya di lokasi.
Letak Riau yang berada tepat di tengah-tengah Pulau Sumatera dianggap sebagai posisi unggulan yang belum tergarap maksimal. Pemprov Riau melihat peluang besar untuk menjadikan daerah ini sebagai titik tumpu distribusi logistik udara, pergerakan penumpang, hingga pintu masuk wisatawan mancanegara.
“Ini bukan sekadar perluasan bandara, tapi bagian dari visi besar menjadikan Riau sebagai simpul utama konektivitas Sumatera,” ujar Wahid.
Dalam diskusi tersebut, turut dibahas kebutuhan jangka panjang terhadap kapasitas bandara yang sudah mulai terbatas. Salah satu opsi utama yang sedang dikaji adalah relokasi bandara ke lokasi baru yang lebih representatif dan memiliki potensi ekspansi luas, mengingat kawasan bandara eksisting dikelilingi pemukiman padat dan infrastruktur kota.
Rencana ini akan segera difinalisasi melalui pertemuan lanjutan bersama Direktur Utama PT Angkasa Pura di Jakarta, sebagai operator bandara, guna menyelaraskan konsep pengembangan dan pembagian peran antara pusat dan daerah.
Pemprov Riau berkomitmen untuk menyusun jadwal kerja (time table) yang terukur dan realistis. Setiap tahapan akan melibatkan kajian teknis dan legal yang mendalam, mulai dari studi kelayakan, pembebasan lahan (jika relokasi), hingga rencana investasi dan kemitraan swasta.
Gubernur menegaskan bahwa pengembangan Bandara SSK II bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi sebagai bagian dari peta konektivitas udara nasional, khususnya untuk wilayah barat Indonesia.
“Kita tidak ingin bandara ini hanya melayani Pekanbaru. Tapi menjadi simpul udara Sumatera yang menghubungkan Aceh hingga Lampung, bahkan ke Malaysia dan Singapura,” tutup Gubernur dikutip dari rripekanbaru.
Sumber: Halloriau.com
Komentar Anda :