www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Nasib Guru Honorer SMPN 6 Bangko Tergantung, Terganjal Aturan PPPK
Jumat, 15 Agustus 2025 - 15:34:53 WIB
TERKAIT:
   
 

BAGANSIAPIAPI (BabadNews) – SMP Negeri 6 Bangko, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), menghadapi tantangan berat terkait status dan kesejahteraan para guru honorer.

Dari 27 tenaga pendidik yang ada, hanya dua orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara sisanya berstatus guru honorer yang nasibnya kini terkatung-katung.

Permasalahan ini muncul setelah sekolah beralih status dari swasta menjadi negeri. Meskipun sebagian besar guru telah mengabdi selama bertahun-tahun, mereka tidak memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) karena masa kerja minimal dua tahun setelah peralihan status belum tercapai.

"Mereka sudah lama mengajar, tapi karena status sekolah baru berubah, mereka tidak bisa ikut PPPK. Kami sangat berharap ada perhatian dari Pemkab Rohil," ujar Kepala SMPN 6 Bangko, Masdalena, S.Pd pada Kamis (14/8).

Selain masalah status, persoalan gaji juga menjadi hambatan. Sekolah hanya bisa mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena jumlah siswa yang sedikit.

Saat ini, sekolah hanya memiliki 210 siswa, sehingga alokasi dana BOS tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan operasional, termasuk gaji guru honorer.

Ruang Kelas Terbatas dan Harapan Rehabilitasi
Keterbatasan tidak hanya pada masalah status dan gaji, melainkan juga pada infrastruktur.

Ruang belajar untuk kelas IX terpaksa menggunakan musala karena kurangnya ruang kelas. Kondisi ini jelas tidak ideal untuk proses belajar-mengajar.

Meskipun demikian, pihak sekolah tetap berupaya, salah satunya dengan membeli 100 kursi belajar menggunakan dana BOS. "Kami berusaha semaksimal mungkin, meski dana terbatas," kata Masdalena.

Ia berharap Pemkab Rohil dapat memberikan bantuan rehabilitasi untuk ruang kelas, ruang tata usaha, perpustakaan, dan rumah dinas guru.

"Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah daerah. Sekolah ini sudah lama berdiri dan butuh perhatian agar bisa memberikan pendidikan yang layak," tambahnya.

Salah satu guru, Indra Siahaan, yang telah mengabdi sejak 2006, mengungkapkan harapannya agar perjuangan mereka diakui.

"Kami berharap Pemkab Rohil bisa melihat perjuangan kami. Kami ingin ada kejelasan dan perlindungan hukum sebagai guru," ungkapnya.

Sumber: Halloriau.com




 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers