www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Stok Beras Melimpah, Harga Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Bulog
Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:00:11 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (BabadNews) — Perum Bulog merespons isu stok beras nasional yang melimpah namun harga di pasar tetap tinggi. Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani menjelaskan sebagian besar stok beras di Indonesia saat ini berada di tangan pelaku usaha swasta.

"Porsi yang berada di bawah kendali pemerintah hanya sekitar empat juta ton atau setara delapan persen dari total produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 35 juta ton," ujar Rizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Rizal menyampaikan keterbatasan penguasaan stok oleh pemerintah menjadi faktor utama dalam efektivitas pengendalian harga. Dengan porsi hanya delapan persen, ucap Rizal, ruang gerak intervensi pemerintah menjadi terbatas.

"Namun Bulog memastikan setiap butir beras yang kami kelola digunakan secara strategis untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat," lanjut Rizal.

Meski Bulogo hanya menguasai sekitar delapan persen dari produksi nasional, ucap Rizal, Bulog adalah badan usaha dengan pemilik stok beras terbesar di Indonesia dan jaringan distribusi terluas hingga pelosok daerah, melalui pasar tradisional, ritel modern, outlet Rumah Pangan Kita (RPK), dan mitra distribusi lainnya. Dengan begitu, Rizal meyakini Bulog dapat berperan melakukan intervensi pasar untuk melakukan stabilisasi harga apabila gejolak harga tidak stabil.

Hingga pertengahan Agustus 2025, sambung dia, Bulog telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh provinsi melalui operasi pasar, pasar tradisional, dan jaringan ritel modern. Rizal menyebut upaya ini dilakukan secara masif untuk menekan kenaikan harga di tingkat konsumen.

"Bulog juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha pangan untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, khususnya menjelang periode konsumsi tinggi," kata Rizal.

Dengan langkah-langkah ini, Rizal sampaikan, pemerintah berharap masyarakat dapat melihat kestabilan harga tidak hanya ditentukan oleh jumlah stok nasional, tetapi juga oleh distribusi penguasaan stok dan dinamika pasar yang melibatkan banyak pihak.

Sumber: Republika.co




 
Berita Lainnya :
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  • MTQ ke-50 Mandau Meriah, Bupati Kasmarni Tekankan Nilai Qur’ani dalam Pembangunan
  • Gol Tunggal Mac Allister Antar Liverpool Kalahkan Madrid di Anfield
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai Bangun Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers