BabadNews,  PANGKALAN KERINCI – PELALAWAN — Dua sekolah negeri di Kecamatan Bandar Seikijang, yakni SMKN 1 dan SMAN 1, menyatakan komitmen penuh untuk mendukung kebijakan Gubernur Riau Abdul Wahid mengenai pendidikan gratis, termasuk program seragam sekolah.

Kebijakan itu dipertegas lewat Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang merujuk pada sejumlah regulasi nasional, antara lain Permendikbud No. 45 Tahun 2014 tentang Seragam Sekolah, Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, serta Permendikbudristek No. 50 Tahun 2022.

Dalam aturan tersebut ditegaskan, sekolah maupun komite tidak diperbolehkan memungut biaya seragam dari peserta didik. Seragam sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, sementara pemerintah daerah menyalurkan dukungan melalui program afirmasi bagi siswa kurang mampu.

Permendikbud No. 45 Tahun 2014 juga mengatur bahwa seragam sekolah bertujuan menanamkan rasa nasionalisme, kebersamaan, dan persatuan, sekaligus menjaga kesetaraan sosial ekonomi di lingkungan pendidikan. Sekolah memang dapat menentukan seragam khas, namun tetap diwajibkan menghormati keyakinan agama siswa.

Kepala SMKN 1 Bandar Seikijang, Lili Puspita Sari, S.Pd., MM, bersama Kepala SMAN 1 Bandar Seikijang, Ramziah, S.Pd., menegaskan dukungan mereka.

“Di Bandar Seikijang, baik SMAN 1 maupun SMKN 1 sangat mendukung program Pak Gubernur. Hal ini diperkuat oleh surat edaran dari Bapak Kadisdik. Kami berkomitmen menjalankan aturan ini demi terciptanya pendidikan yang adil dan merata,” ujar keduanya.

Lebih jauh, mereka menekankan bahwa mekanisme pengadaan seragam di sekolah tidak lagi dikelola pihak sekolah ataupun komite.

Wali murid langsung berurusan, baik mengukur pakaian seragam maupun membayar ke penjahit langsung. Kami bersama komite sekolah hanya mengarahkan bentuk dan warna seragam, selebihnya diserahkan kepada orang tua murid,” terang Lili Puspita Sari dan Ramziah.

Dengan dukungan sekolah, diharapkan program seragam gratis yang digagas Pemerintah Provinsi Riau dapat berjalan lancar dan memberi manfaat nyata, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. ***

Sumber: Goriau.com