www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Ahli IDI: Cacingan Bisa Sebabkan Stunting dan Turunkan Daya Tahan Tubuh
Sabtu, 23 Agustus 2025 - 15:28:51 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA  (BabadNews)  - Infeksi cacing bukan sekadar penyakit ringan. Menurut para ahli, cacingan dapat memicu kekurangan gizi, anemia, hingga stunting pada anak jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Riyadi, seorang dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sekaligus anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa cacingan adalah penyakit kronis dengan efek yang berjalan perlahan.

"Cacingan ini memang jarang menyebabkan kematian secara langsung. Tetapi karena sifatnya kronis dan sering tanpa gejala berat, dia bisa mempengaruhi banyak aspek kesehatan, terutama pada anak-anak," kata Riyadi.

Cacing menjadikan tubuh manusia sebagai inang, lalu menyerap nutrisi dan darah. Akibatnya, penderita cacingan dapat mengalami kekurangan gizi, anemia, serta penurunan daya tahan tubuh. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit lain.

"Efeknya bisa sangat signifikan. Anak yang cacingan bisa mengalami perkembangan fisik yang terhambat, kekurangan nutrisi, bahkan stunting. Jadi selain karena gizi kurang, faktor penyakit kronis seperti cacingan juga bisa memicu stunting," jelas Riyadi.

Lebih lanjut, cacing juga berpotensi membawa bakteri atau kuman ke organ vital. Dalam kasus ekstrem, cacing bisa bermigrasi ke organ lain, bahkan hingga ke otak, menyebabkan penyumbatan dan kerusakan jaringan.

Riyadi juga menjelaskan fenomena cacing yang keluar dari tubuh melalui anus, hidung, telinga, hingga mulut. Ia menyebut hal tersebut justru menjadi tanda bahwa jumlah cacing di dalam tubuh sudah terlalu banyak, mengindikasikan infeksi yang berat.

"Keluarnya cacing bukan karena jenisnya berbahaya, tetapi karena jumlah cacing yang ada di dalam tubuh memang sudah sangat banyak. Itu tanda bahwa infeksinya berat," ungkapnya.

Karena gejalanya yang sering tidak berat dan berjalan lambat, cacingan kerap dianggap remeh. Padahal, penyakit ini termasuk salah satu penyebab kesakitan signifikan di masyarakat, khususnya pada anak-anak.

"Cacingan ini sering disebut penyakit tropis yang diabaikan. Gejalanya berjalan pelan, tapi dampaknya besar, terutama jika tidak ditangani dengan baik," ujar Riyadi.

Pencegahan Kunci Utama
Untuk mencegah infeksi cacing, Riyadi menekankan pentingnya pola hidup bersih, menjaga kebersihan makanan, dan pemberian obat cacing secara rutin sesuai anjuran medis.

"Selain obat cacing, menjaga kesehatan diri dan lingkungan sama pentingnya dalam mencegah infeksi cacing," tutupnya.





 
Berita Lainnya :
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  • Real Madrid Siap Perlebar Jarak di Puncak, Valencia Datang dengan Misi Kejutan
  • Perkuat Kesiapsiagaan, Brimob Polda Riau Latihan Penanganan Konflik dan Bencana
  • Sabu Disembunyikan di Pembalut, Dua Napi Perempuan Lapas Pekanbaru Diamankan Polisi
  • Kasus Pembunuhan Wanita di Kampar Belum Tuntas, Polres Akan Gelar Perkara Pekan Depan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers