PEKANBARU (BabadNews)  - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau belum juga menemui kepastian. DPP Golkar memperpanjang masa bakti Ketua DPD I Golkar Riau Syamsuar hingga Musda benar-benar terlaksana.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memilih memperpanjang masa bakti kepengurusan Ketua DPD I Partai Golkar Riau Syamsuar sampai Musda benar-benar terlaksana.

Keputusan ini sekaligus menegaskan bahwa kendali penuh terkait jadwal Musda berada di tangan Ketua Umum Bahlil Lahadia.

Sejauh ini, dua nama sudah mengemuka sebagai calon kuat Ketua DPD Golkar Riau. Pertama, Wakil Ketua DPRD Riau Parisman Ihwan yang disebut-sebut mendapat restu dari Syamsuar.

Kedua, Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto yang juga didukung sejumlah senior Golkar, termasuk mantan Bupati Rokan Hulu, Suparman.

Pertarungan keduanya diprediksi akan menjadi ajang perebutan pengaruh di tubuh Golkar Riau.

Namun, dinamika politik partai berlambang pohon beringin ini tak pernah lepas dari kejutan. Pertanyaan besar dari banyak pihak pun bermunculan mengingat jadwal Musda yang terus diundur DPP.

Apakah Musda nanti hanya akan mempertemukan Parisman dan SF Hariyanto, atau justru ada poros ketiga yang akan menjadi penentu arah Golkar Riau ke depan?

Ketua Panitia (SC) Musda Golkar Riau Ikhsan menyebut, pihaknya siap melaksanakan Musda kapan pun keputusan DPP turun.

“Baru 11 provinsi di Indonesia yang sudah melaksanakan Musda. Jadi, persoalan Musda ini sepenuhnya kewenangan DPP. Kami di daerah prinsipnya sudah siap secara teknis dan administratif, hanya menunggu surat keputusan resmi dari DPP,” ujarnya kepada CAKAPLAH.com, Kamis (28/8/2025).

Diprediksi, tarik ulur keputusan DPP terkait jadwal Musda ini semakin menambah panas dinamika politik di tubuh Golkar Riau.