PEKANBARU (BabadNews) – Kasus tewasnya seorang ojol terlindas mobil polisi memicu reaksi keras mahasiswa Riau. Mereka mengancam turun ke jalan bila dalam 1x24 jam tak ada langkah tegas dari aparat.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Riau, Rorin Adriansyah, menegaskan mahasiswa tidak boleh tinggal diam menghadapi insiden tersebut. Ia menilai, keheningan kalangan akademisi maupun organisasi mahasiswa akan semakin memperlebar jurang ketidakadilan.

"Kalau bukan mahasiswa yang bersuara lantang menuntut keadilan, lalu siapa lagi? Diam berarti membiarkan kesewenangan terus terjadi," tegas Rorin, Jumat (29/8/2025).

Ia menyebut peristiwa ini sebagai tamparan keras terhadap peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. "Rakyat kecil sudah menjadi korban, maka mahasiswa harus berdiri di garis depan memperjuangkan keadilan," ujarnya.

Rorin bahkan mengultimatum agar segera dilakukan konsolidasi aksi. "Saya beri waktu 1x24 jam, jika tidak ada respons, kami bersama BEM Unri akan turun ke jalan dan menggelar aksi besar-besaran di Mapolda Riau," tandasnya.

Seorang mahasiswa Universitas Riau lainnya ikut menyoroti kasus tersebut. Ia menegaskan bahwa peristiwa tragis itu menjadi bukti semakin rapuhnya perlindungan hukum bagi rakyat kecil.

"Nyawa rakyat tidak boleh dipermainkan. Polisi yang seharusnya melindungi malah melukai. Kalau mahasiswa pun bungkam, rakyat akan makin kehilangan harapan pada keadilan," ungkapnya. ***