www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
KAMMI Riau Tolak Kenaikan Tunjangan DPR, Desak Reformasi Polri
Sabtu, 30 Agustus 2025 - 15:10:01 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) - Tragedi Affan Kurniawan disebut KAMMI Riau sebagai simbol rapuhnya perlindungan negara terhadap rakyat kecil. Mereka menolak wacana kenaikan tunjangan DPR RI dan menuntut Presiden berpihak pada rakyat dengan mereformasi institusi Polri.

Ketua KAMMI Riau Febriansyah mengatakan, tragedi ini mengguncang nurani publik karena korban terlindas kendaraan taktis Brimob saat situasi aksi memanas.

Menurutnya, insiden tersebut menunjukkan bahwa Polri belum mampu menjamin keselamatan rakyat dalam menyampaikan aspirasi di ruang demokrasi.

“Kami menyampaikan duka mendalam sekaligus keprihatinan besar. Presiden sebagai pemegang kendali atas institusi kepolisian wajib mengevaluasi kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Lebih dari empat tahun menjabat, pendekatan represif aparat terhadap demonstrasi terus berulang,” tegas Febriansyah, Sabtu (30/8/2025).

Ia menambahkan, tragedi ini juga tak bisa dilepaskan dari substansi tuntutan massa, yakni penolakan terhadap rencana kenaikan tunjangan DPR RI.

Di tengah kesulitan ekonomi, kenaikan biaya hidup, hingga maraknya PHK, wacana tersebut dinilai mencederai rasa keadilan rakyat. KAMMI mendesak Presiden membatalkan wacana itu dan mengalihkan anggaran untuk kepentingan masyarakat.

KAMMI Riau menegaskan, demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin Pasal 28 UUD 1945. Karena itu, penangkapan dan kriminalisasi terhadap demonstran pasca aksi dianggap tidak dapat dibenarkan.

“Mereka harus segera dibebaskan tanpa syarat. Menyuarakan aspirasi bukan tindak kriminal, melainkan partisipasi rakyat menjaga demokrasi,” lanjutnya.

Lebih jauh, KAMMI menyerukan agar peristiwa ini menjadi momentum koreksi nasional. Menurutnya, nyawa seorang driver ojol adalah simbol rapuhnya perlindungan negara terhadap rakyat kecil. Presiden diminta berpihak pada rakyat, bukan terjebak dalam kenyamanan kekuasaan.

"Atas dasar itu, KAMMI Riau menyatakan sikap, yakni mendesak Presiden mencopot Kapolri dan mengevaluasi institusi Polri secara menyeluruh. Kemudian, mendesak Presiden membatalkan kenaikan tunjangan DPR RI, dan mendesak Polri segera membebaskan seluruh massa aksi yang ditangkap," paparnya.




 
Berita Lainnya :
  • Antisipasi Musim Hujan, Polres Kuansing Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana
  • DPRD Pekanbaru Evaluasi Pengelolaan Parkir, PT Yabisa Setor Rp20 Juta per Hari
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers