“Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia,” Pesan Sri Mulyani usai Rumah Dijarah
Senin, 01 September 2025 - 14:45:28 WIB
TERKAIT:
JAKARTA (BabadNews) -- Usai mengalami musibah penjarahan di kediamannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pesan menyentuh kepada masyarakat. Ia berterima kasih atas doa dan simpati yang diterima, sekaligus mengajak seluruh rakyat untuk tetap menjaga dan membangun Indonesia bersama.
Sri Mulyani mengucapkan terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah yang dia alami saat ini. Musibah yang dihadapi Sri Mulyani adalah penjarahan oleh massa di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Ahad dinihari (31/8).
"Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu," kata Sri Mulyani dalam postingannya.
Sebagai pejabat negara, dia disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan.
Dikatakannya, politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur. "Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU - dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi," katanya.
Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. "Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi," ujarnya lagi.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat.
Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia. "Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, melukai dan mengkhianati perasaan publik," jelasnya.
Menurut Menkeu, tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas mereka dilarang korupsi.
"Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," jelasnya lagi.
"Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia," tambahnya.