www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Warga Muara Fajar Tuntut Penutupan TPA, Keluhkan Jalan Rusak dan Minim Pemberdayaan
Selasa, 02 September 2025 - 08:37:37 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) - Warga RW 04 Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, mendesak pemerintah menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar. Mereka menilai keberadaan TPA lebih banyak menimbulkan dampak negatif, mulai dari kerusakan jalan, bau menyengat, hingga minimnya pemberdayaan masyarakat sekitar.

Permintaan ini dituangkan melalui surat yang ditujukan kepada Polsek Rumbai dan ditembuskan ke Camat Rumbai Barat serta Lurah Muara Fajar Timur, tertanggal 30 Agustus 2025.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua RW 04 Pardentuan Manurung menyebut, penutupan TPA direncanakan mulai Senin, 1 September 2025, hingga adanya kesepakatan bersama. Ada beberapa alasan mendesak yang menjadi pertimbangan warga untuk mengambil langkah ini.

Pertama, kondisi jalan di sekitar TPA semakin parah rusaknya. Hal ini membuat aktivitas sehari-hari masyarakat terganggu karena akses transportasi yang sulit dilalui. Kedua, masuknya kendaraan berukuran besar seperti mobil fuso tronton ke kawasan TPA dianggap memperburuk kerusakan jalan.

Sebelumnya hanya mobil fuso jenis hengkel yang diizinkan masuk. Beban sampah yang diangkut dengan kapasitas lebih besar dinilai tidak sesuai dengan kemampuan jalan di wilayah tersebut.

Selain itu, warga juga menyoroti minimnya keterlibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan pengelolaan sampah. Menurut mereka, keberadaan TPA selama ini lebih banyak memberikan beban ketimbang manfaat, terutama bagi warga yang harus menanggung dampak bau, polusi, hingga risiko kesehatan.

“Selama ini warga sudah banyak berkorban, mulai dari menahan bau hingga mengabaikan kesehatan. Namun, justru semakin hari kondisi semakin tidak terkendali,” demikian isi pernyataan dalam surat tersebut.

Warga berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali keberadaan TPA di tengah pemukiman serta mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan jalan, kendaraan pengangkut sampah, hingga pemberdayaan masyarakat tempatan.

Selain itu, informasi yang dirangkum CAKAPLAH.com, rentetan dari keluhan ini juga ditandai dengan warga sehari sebelumnya yakni Ahad (31/8/2025) memasang spanduk di lokasi trans depo di Rumbai.

"Mohon maaf, atas kesepakatan bersama (warga sekitar), trans dipo ini kami tutup," isi spanduk tersebut.

Keluhan yang sama dikatakan Rizaldi, warga RW 5 Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat yang juga merupakan RT setempat.

Rizaldi menyebut, salah satu keluhan rata rata warga adalah tidak dirangkulnya warga tempatan dalam mengelola sampah.

Ia mencontohkan seperti adanya beberapa armada dari warga yang sebelumnya diberdayakan kemudian di keluarkan atau tidak lagi bekerja sama.

"Katanya ada pengurangan armada, ada 4 mobil dikurangi. Mobil Dump truck Colt Diesel kita (mengangkut sampah dari trans dipo ke TPA) dari warga tempatan dikeluarkan dari TPA, karena katanya ada pengurangan. Tapi rupanya ada mobil lain masuk, dan itu bukan dari warga setempat. Kemudian kalau warga RW 4 itu, mobil mereka tak bisa masuk, hanya dijanji janjikan saja," katanya, Senin (1/9/2025).

Rizaldi mengatakan, warga tempatan hanya ingi diberdayakan dan kerja sama, karena selam ini sampah dibuang di kampung mereka.

"Kita ini warga tempatan, sampah dibuang di kampung kita setiap hari, masa armada kita tak bisa dibantu untuk masuk," katanya sembari mengatakan bahwa tak hanya drump truck warga tempatan yang tak bisa masuk, tapi juga pick up yang mengangkut dari rumah warga ke trans depo juga tidak bisa bergabung ke LPS.

Meski begitu, ia mengatakan, warga tadi malam telah dipanggil oleh Lurah untuk dimediasi, dan Lurah berjanji akan membantu mencarikan solusi.

"Kata Lurah minta waktu satu atau dua hari ini. Makanya tidak jadi hari ini kami demo di TPA, kami undur. Tapi kalau seandainya tidak ada solusi, warga tentu kesal, dan bisa jadi demo," katanya.

Ia mengatakan, sebagai warga, pihaknya ingin warga tempatan dirangkul. Hargai pihak tempatan.

"Kita tak mau ribut ribut, tapi hargai kita sebagai orang tempatan. Tapi kalau dah buntu dan tak ada lagi jalannya, upaya terakhir adalah demo, kita menunggu semoga ada solusi," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis DLHK Reza Aulia Putra mengatakan, terkait tiga poin keluhan warga RW 4 tersebut, ia sudah mengetahui.

"Soal soal jalan yang rusak, memang bukan DLHK sendiri, tapi tanggungjawab atas nama Pemko. Kemarin sudah diukur perencanaannya, cuma kalau tidak salah ada permasalahan di ganti ruginya," katanya.

Begitu juga terkait tronton yang masuk TPA. Menurut Reza selama ini walaupun bukan truk tronton yang masuk ke TPA, kondisi jalan memang sudah seperti itu. Dan ia menegaskan untuk mengangkut sampah dari trans depo ke TPA adalah tronton, untuk mempercepat proses pengangkutan sampah.

Selanjutnya, Reza menyebut, keluhan terkait minimnya pemberdayaan masyarakat, ia menyebut bahwa yang bekerja semua mayoritas adalah orang Muara Fajar.

"Kalau mau ditutup TPA itu ya tidak bisa, tapi kalau memang ingin menyuarakan aspirasi, kita persilahkan saja," cakapnya lagi.

Selain itu, Reza mengatakan, terkait penutupan trans depo yang dilakukan warga sehari sebelumnya, itu bukan berkaitan dengan surat dari RW 4.

Terkait persoalan trans depo, pihaknya memang per tanggal 1 September memang tidak menggunakan trans depo tersebut.

Saat ini, pihaknya terus melakukan pembersihan, sebelum berpindah ke lokasi trans depo yang baru, juga di sekitaran Rumbai.

"Kalau soal trans depo, itu memang ditutup per hari ini. Karena sebelumnya itu sewaktu masa transisi. Sekarang ada trans depo baru di Umbam Sari juga. Tidak gampang memang mencari trans depo ini. Nah, soal warga ada datang kemarin itu, tapi itu bukan berkaitan dengan surat dari RW 4, itu beda lagi. Tapi yang jelas per hari ini trans depo nya pindah, namun tetap kita berisihkan, alat kita masih di sana," paparnya.




 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers