JAKARTA (BabadNews) - Tim Siber Bareskrim Polri menggencarkan patroli siber untuk menelusuri akun-akun medsos yang diduga memprovokasi demo besar-besaran akhir Agustus 2025. Polisi menyebut, tak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.

"Kita tetap melakukan patroli siber untuk melihat apakah ada akun-akun lain yang masih memprovokasi yang juga akun-akun lain yang terkait dengan yang sudah dilakukan penangkapan yang belum dilakukan pendidakan," kata Dirtipidsiber Bareskrim Brigjen Himawan Bayu Aji dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Saat ini, Polri telah menetapkan tujuh tersangka karena dianggap sebagai provokator demo ricuh di Jakarta. Dua tersangka ditahan oleh Direktorat Siber Polda Metro Jaya, dua orang ditahan Direktorat Siber Bareskrim Polri, dan dua tersangka ditahan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Satu tersangka berinisial CS tidak ditahan melainkan ditangani oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri. Meski demikian, CS tetap wajib melapor dua kali dalam seminggu.

Salah satu orang yang ditetapkan tersangka, adalah Laras Faizati. Pegawai Sekretariat ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) itu dianggap telah membuat konten yang berisi ajakan membakar Mabes Polri dalam aksi demo pekan lalu.

Diketahui, demo besar-besaran terjadi sejak 25 Agustus hingga awal September 2025 di sejumlah daerah akibat keresahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan perilaku anggota pejabat serta DPR.

Demo awalnya berlangsung di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta kemudian terus meluas ke berbagai daerah. Sebanyak 10 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya cedera dalam kericuhan saat demo.