babadnews.com PEKANBARU - Iskandar Hoesin, sudah hampir dua tahun memimpin KONI Riau, sejak 2022 hingga 2026. Terpilih dengan suara bulat pada Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Riau tanggal 14 Maret 2022, ia terus berupaya melakukan inovasi dan perbaikan dalam tata kelola organisasi.

Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan dan dinamika, semangatnya tidak surut untuk terus melangkah memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia olahraga di Provinsi Riau.

Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Tahun 2022 hampir terhenti di Kuansing karena masalah pengelolaan yang tak berjalan dengan baik. Namun, dengan usaha yang gigih, Porprov akhirnya dapat terlaksana dengan meriah dan sukses.

Begitu pula dengan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera XI Tahun 2023 yang hampir gagal dilaksanakan, Riau datang sebagai penyelamat dengan menjadi tuan rumah.

Melalui lobi-lobi dan pendekatan yang tepat, pemerintah provinsi Riau akhirnya respon terhadap kebutuhan ini, dan Porwil Sumatera XI Tahun 2023 dapat sukses dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 14 November 2023.

Terdapat 10 cabang olahraga yang dipertandingkan, dan Riau berhasil mencapai target sebagai juara umum untuk ketiga kalinya.

Dengan kehadiran 217 atlet dan 82 official, Provinsi Riau berhasil membawa pulang 41 medali emas, 21 perak, dan 33 perunggu. Piala Bergilir Porwil menjadi piala tetap bagi Provinsi Riau.

Selain sukses dalam penyelenggaraan event olahraga, KONI Riau yang dipimpin oleh Iskandar Hoesin juga melakukan terobosan dalam tata kelola organisasi.

Misalnya, Porprov XI Tahun 2026 akan diselenggarakan di dua kabupaten/kota secara bersamaan, sesuai dengan hasil Musprovlub yang dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2023 di Hotel Angkasa, Pekanbaru.

Kota Dumai dan Kabupaten Siak terpilih sebagai tuan rumah, dan akan mempertandingkan 40 cabang olahraga. Ini merupakan peristiwa langka yang pertama kali terjadi di Provinsi Riau.

Tidak hanya itu, visi KONI Riau juga meluas ke bidang kesehatan dan gizi. Pendirian klinik spesialis olahraga berhasil terwujud.

Klinik ini diresmikan seiring dengan pelaksanaan Porwil, dan mendapatkan kunjungan dari KONI provinsi se-Sumatera serta dukungan dari Ketua Umum KONI Pusat dan pengurus KONI Pusat lainnya. Kedepannya, klinik ini diharapkan dapat berfungsi juga sebagai klinik multi-fungsi.

Tidak hanya untuk atlet dan pelatih, klinik ini juga membuka pelayanan untuk masyarakat umum yang mengalami cedera olahraga. Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, rumah sakit rujukan, dan institusi lainnya menjadi landasan yang kuat.

Diharapkan klinik ini dapat menjadi satu-satunya pusat penanganan keolahragaan di Riau dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi KONI Riau.

Di bidang publikasi, KONI Riau juga melakukan terobosan dengan menyiarkan langsung kegiatan olahraga dan agenda KONI melalui live streaming.

Hal ini memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk ikut menyaksikan dan mendukung kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan.

Tugas berat sudah menanti di tahun 2024. Pelaksanaan PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumut akan segera dilaksanakan. Kinerja KONI Riau akan diuji kembali. Masyarakat Riau menunggu dengan antusias prestasi atlet yang berhasil lolos ke ajang tersebut.

Apakah Riau mampu mempertahankan posisinya sebagai provinsi terbaik di Sumatera dalam hal perolehan medali dan peringkat? Pelaksanaan PON di Aceh-Sumut sebagai bagian dari Sumatera merupakan ujian yang tidak bisa dianggap remeh.

Posisi Riau dapat saja bergeser dari peringkat 10 besar. Komitmen, soliditas, kekompakan, dan kinerja pengurus akan menjadi faktor penentu dalam mencapai target tersebut.

Bongkar pasang pengurus memang dilakukan untuk memastikan bahwa setiap bidang dalam KONI dapat berperan dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Iskandar Hoesin sebagai mantan birokrat tingkat nasional, seorang pengusaha, dan politikus memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya fungsi dan kinerja setiap organ dalam organisasi.

Tujuan dari bongkar pasang pengurus ini adalah untuk memastikan bahwa semua elemen dalam KONI berfungsi secara efektif dan efisien.

Hal ini bukan sekedar untuk memenuhi formalitas atau memperoleh nama dan jabatan semata. Iskandar Hoesin memiliki komitmen dan tanggung jawab sebagai Ketua KONI Provinsi Riau untuk melayani masyarakat dan pemerintah Riau dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, ia ingin memastikan bahwa setiap pengurus KONI Riau benar-benar meluangkan waktu dan memberikan kontribusinya untuk kemajuan KONI.

Selain itu, bongkar pasang pengurus juga menjadi bagian dari upaya untuk meninggalkan warisan atau legacy kepada kepengurusan KONI yang akan datang.

Dengan melakukan pergantian pengurus secara berkala, diharapkan bahwa setiap kepengurusan dapat membangun dan memperbaiki apa yang sudah dilakukan sebelumnya.

Ini adalah bagian dari komitmen Iskandar Hoesin untuk terus meningkatkan kinerja KONI Riau dan mencapai target-target yang diharapkan.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengurus KONI Riau, Iskandar Hoesin selalu mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan cabang olahraga tertentu.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa KONI Riau bekerja sebagai satu kesatuan yang solid dan tidak terjebak dalam kepentingan sempit dari cabang olahraga tertentu.

Keberhasilan KONI Riau dalam mencapai tujuannya sangat bergantung pada soliditas dan kerjasama antara semua cabang olahraga yang ada.

Oleh karena itu, Iskandar Hoesin berharap bahwa para pengurus KONI Riau dapat mengedepankan kepentingan bersama dan bersedia melepaskan atribut yang melekat, termasuk bagi Ketua Pengprov cabang olahraga.

Dalam KONI Riau, setiap pengurus diharapkan dapat fokus pada kepentingan bersama dan bekerja sama demi kemajuan dunia olahraga di Provinsi Riau.

Sumber : halloriau.com