(BabadNews) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sepanjang 2025 akan terjadi empat kali gerhana, terdiri dari dua gerhana bulan dan dua gerhana matahari. Dari jumlah itu, hanya dua yang bisa diamati dari wilayah Indonesia.

Rinciannya, gerhana bulan total (GBT) pertama terjadi pada 14 Maret 2025 dan fase akhirnya bisa diamati dari sebagian wilayah Indonesia Timur. Sementara gerhana matahari sebagian (GMS) pada 29 Maret 2025 tidak bisa disaksikan dari Indonesia.

Fenomena gerhana bulan total berikutnya berlangsung pada 7 September 2025, dan dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Rangkaian gerhana ini berlangsung lebih dari lima jam, dengan fase total dimulai pukul 00.30 WIB dan mencapai puncaknya pada 01.11 WIB.

BMKG memastikan masyarakat bisa menyaksikan fenomena langit langka ini dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu khusus.

Adapun gerhana matahari Sebagian terakhir di tahun ini akan terjadi pada 21 September 2025, namun tidak bisa diamati dari Tanah Air.

BMKG menegaskan, salah satu tugas pokok dan fungsi lembaganya adalah memberikan informasi serta pelayanan tanda waktu, termasuk peristiwa astronomi seperti gerhana bulan maupun matahari.