www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Sekutu Dekat Trump, Charlie Kirk, Meninggal Ditembak di Tengah Debat Kampus
Kamis, 11 September 2025 - 08:33:18 WIB
TERKAIT:
   
 

UTAH (BabadNews) - Charlie Kirk, sekutu dekat Presiden Donald Trump dan tokoh muda konservatif AS, tewas ditembak dalam sebuah acara debat kampus di Utah. Tragedi ini kembali menyoroti ancaman kekerasan politik yang kian marak di Negeri Paman Sam.

Peristiwa ini memicu kecaman luas dan kembali menyoroti meningkatnya ancaman kekerasan politik di Negeri Paman Sam.

Kirk yang dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO Turning Point USA dan sekutu dekat Presiden Donald Trump ditembak saat tengah berbicara dalam sebuah debat terbuka bertajuk “The American Comeback”.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan Kirk sedang menjawab pertanyaan terkait isu kekerasan senjata sebelum terdengar suara tembakan. Ia tampak mengangkat tangan, sementara darah mengucur deras dari lehernya, membuat penonton panik dan berlarian.

FBI memastikan bahwa seorang individu telah ditahan terkait kasus ini, meski belum dipastikan apakah ia pelaku penembakan.

“Orang yang diduga menembak Charlie Kirk kini ditahan,” tulis Direktur FBI Kash Patel melalui unggahan di media sosial.

Namun, Wali Kota Orem, David Young menyebut tersangka utama sebenarnya masih buron.

Kematian Charlie Kirk diumumkan langsung oleh Donald Trump di media sosial. Trump menyebut Kirk sebagai sosok “hebat dan legendaris” yang memiliki kedekatan dengan generasi muda Amerika.

“Tak seorang pun memahami hati pemuda Amerika lebih baik daripada Charlie,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya.

Kecaman juga datang dari berbagai pihak, baik Republik maupun Demokrat. Gubernur California Gavin Newsom menyebut serangan ini sebagai tindakan “keji dan tercela.”

Sementara itu, Gabrielle Giffords, mantan anggota kongres yang pernah menjadi korban penembakan menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga Kirk.

Sesaat setelah kejadian, pihak kampus langsung mengevakuasi area Sorensen Center dan menutup seluruh aktivitas akademik. Mahasiswa dan staf diminta tetap berada di tempat hingga aparat kepolisian memastikan keamanan.

Petugas bersenjata bahkan menyisir lingkungan sekitar kampus sambil menunjukkan foto terduga pelaku kepada warga.

Acara ini sejatinya merupakan bagian dari tur nasional Kirk yang memicu kontroversi di beberapa kampus. Sebelum kejadian, sebuah petisi daring sempat menuntut agar pihak universitas melarang Kirk tampil, dengan lebih dari 1.000 tanda tangan.

Namun, pihak universitas tetap mengizinkan acara tersebut, serta menegaskan komitmen terhadap kebebasan berbicara dan dialog intelektual.

Charlie Kirk mendirikan Turning Point USA pada 2012 bersama William Montgomery dengan misi memperjuangkan pajak rendah dan pemerintahan terbatas. Organisasi ini kemudian menjelma menjadi salah satu gerakan konservatif paling berpengaruh di kalangan anak muda Amerika.

Kirk juga dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump. Ia kerap hadir di acara kampanye, menjadi bintang tamu tetap di televisi, serta vokal dalam isu perang budaya. Dukungan itu membuatnya dekat dengan lingkaran Trump, termasuk Donald Trump Jr.

Penembakan terhadap Kirk menambah daftar panjang kasus kekerasan politik di Amerika. Dalam beberapa bulan terakhir, publik dikejutkan oleh pembunuhan anggota parlemen Minnesota dan suaminya, pengeboman parade Colorado, hingga penembakan Trump saat kampanye.

Meski motif penembakan Kirk belum terungkap, banyak pihak menduga insiden ini terkait polarisasi politik yang semakin tajam.

Jason Chaffetz, mantan anggota kongres Utah yang hadir di lokasi mengaku sangat terguncang.

“Utah adalah salah satu tempat teraman di dunia. Kami tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi,” ucapnya, dikutip dari AP News pada Kamis (11/9/2025).

Kini, FBI bersama otoritas lokal terus memburu pelaku penembakan sambil memastikan keamanan di wilayah kampus. Bagi banyak pihak, kematian Charlie Kirk bukan hanya kehilangan bagi gerakan konservatif, melainkan juga peringatan keras tentang ancaman nyata kekerasan politik di Amerika Serikat.




 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers