www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Polda Riau Selidiki Kematian Anak Gajah Tari di Tesso Nilo
Kamis, 11 September 2025 - 09:33:04 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) - Polda Riau menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kematian mendadak anak gajah Sumatera bernama Kalista Lestari atau Tari, yang ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Pelalawan, Rabu (10/9/2025).

Gajah betina berumur dua tahun itu ditemukan mati mendadak di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Rabu (10/9/2025) pukul 08.00 WIB.

Kepala Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau, AKBP Nasrudin, mengatakan anggota polisi masih berada di lokasi kejadian dan bekerja sama dengan petugas dari TNTN untuk melakukan penyelidikan terkait kematian Tari.

"Anggota saat ini sedang di TKP bekerja sama dengan orang dari TNTN, terkait kematian gajah ini. Masih dalam proses penyelidikan," ujar Nasrudin, Rabu (10/9/2025) siang.

Hingga kini, penyebab pasti kematian gajah tersebut belum diketahui. Dugaan kemungkinan gajah mati karena diracun juga masih dalam tahap penyelidikan.

"Terkait kemungkinan diracun sedang dalam penyelidikan. Nanti akan kita sampaikan perkembangannya," kata AKBP Nasrudin.

Kematian Tari menambah daftar panjang konflik antara satwa liar dan aktivitas manusia di kawasan TNTN. Taman nasional ini menghadapi tekanan serius akibat perambahan liar yang kerap dijadikan lahan kebun kelapa sawit.

TNTN merupakan habitat penting bagi gajah dan harimau Sumatera. Namun, dari total luas kawasan 81.793 hektare, lebih dari separuhnya telah mengalami kerusakan akibat pembabatan hutan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dalam kurun sebelas tahun terakhir tercatat 23 individu gajah Sumatera mati di kawasan TNTN. Kondisi ini mencerminkan situasi genting bagi populasi gajah yang semakin terdesak.

Sebelumnya, Kepala BBKSDA Riau, Supartono menjelaskan bahwa 23 kasus kematian tersebut berlangsung sejak 2015 hingga Juni 2025. Pada 2015 tercatat angka kematian tertinggi, yakni delapan ekor gajah.

Selanjutnya terjadi fluktuasi sebagai berikut. Dua gajah mati pada 2016, nihil pada 2017, dua ekor pada 2018, satu pada 2019, tiga pada 2020, kemudian setelah jeda pada 2021 dan 2022, tiga gajah mati pada 2023, dua pada 2024, dan satu pada 2025.

Menurut Supartono, penyebab kematian gajah tersebut beragam, mulai dari diracun, jerat, perburuan liar, hingga penyakit.

Salah satu kasus tragis yang terjadi baru-baru ini adalah kematian gajah latih bernama Rahman pada Januari 2024, yang diduga diracun dan mengalami kehilangan satu gadingnya.

Menanggapi kondisi ini, BBKSDA Riau telah melakukan berbagai upaya konservasi.

"Upaya yang kami lakukan antara lain menjaga habitat atau ruang hidup berupa kawasan hutan yang masih ada agar tetap utuh serta melakukan pengayaan habitat bagi gajah," jelas Supartono.

Selain itu, pemantauan populasi dan pergerakan gajah liar juga dilakukan melalui pemasangan GPS Collar sebagai bagian dari strategi konservasi yang berkelanjutan.

Pemerintah sendiri tengah berupaya keras merebut kembali kawasan hutan TNTN yang telah dirambah secara ilegal.

Tim Satuan Tugas Penanganan Kawasan Hutan (PKH) baru-baru ini menyita lahan yang dikuasai oleh masyarakat. Ribuan warga yang menempati kawasan tersebut diberi waktu tiga bulan untuk melakukan relokasi mandiri.





 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers