www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Presma Unri Kritik Pemerintah Riau Bungkam soal Penangkapan Khariq Anhar
Jumat, 12 September 2025 - 13:10:48 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) - Presiden Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Ego Prayogo, menilai sikap diam Pemerintah Provinsi Riau terkait penangkapan Khariq Anhar mencederai marwah daerah di tingkat nasional.

Ia menilai kasus ini bukan sekedar persoalan individu, tetapi menyangkut marwah Riau di tingkat nasional.

Menurutnya, sepanjang bulan Agustus yang seharusnya menjadi momentum kemerdekaan justru dipenuhi berbagai kegaduhan politik, mulai dari kebijakan kepala daerah yang dianggap sewenang-wenang, DPR yang menuai sorotan publik, hingga kebijakan di Riau yang memicu demonstrasi besar-besaran di Kantor Gubernur.

"Puncaknya terjadi pada 25 Agustus lalu, saat gelombang aksi dan penangkapan mahasiswa marak di berbagai daerah. Namun, ketika salah satu putra daerah, Khariq Anhar ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, pemerintah Riau justru tidak menunjukkan sikap nyata," ujar Ego, Jumat (12/9/2025).

Ia menegaskan sikap diam pemerintah ini menunjukkan lemahnya keberpihakan pemerintah daerah terhadap generasi mudanya sendiri. Ia menyebut, hingga kini pemerintah Riau hanya sebatas mengeluarkan pernyataan tanpa ada tindakan nyata.

"Seolah-olah mereka menutup mata, padahal ini menyangkut masa depan anak Riau. Kalau pemerintah terus memilih diam, artinya mereka rela generasi muda Riau diinjak oleh kebijakan pusat," tegasnya.

Pada 9 September 2025 lalu, sejumlah perwakilan mahasiswa sempat menjenguk Khariq di Rumah Tahanan Narkoba. Ego menyampaikan bahwa kondisi fisik dan mental Khariq dalam keadaan baik.

"Dia sehat, tetap tegar, dan menitip pesan kepada orang tuanya agar tetap tenang dan menjaga kesehatan. Khariq hanya ingin kembali pulang ke Riau, karena dia merasa tidak bersalah. Semua tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak pernah dia ketahui apalagi kenal," jelasnya.

Dikatakannya, kasus yang menimpa Khariq harus menjadi alarm bagi pemerintah Riau untuk tidak lagi berdiam diri. Ia khawatir, jika sikap pasif ini terus berlanjut, kriminalisasi terhadap mahasiswa dan aktivis bisa kembali terulang.

"Hari ini Khariq, besok kita tidak tahu siapa lagi yang akan jadi korban. Pemerintah seharusnya hadir, berdiri bersama rakyat dan generasinya sendiri, bukan malah membiarkan marwah Riau terus diinjak," pungkasnya.




 
Berita Lainnya :
  • Antisipasi Musim Hujan, Polres Kuansing Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana
  • DPRD Pekanbaru Evaluasi Pengelolaan Parkir, PT Yabisa Setor Rp20 Juta per Hari
  • Solar Langka di Pekanbaru, Diduga Akibat Gangguan Distribusi Pertamina
  • MKD Putuskan Uya Kuya dan Adies Kadir Tak Bersalah, Sahroni dan Eko Patrio Disanksi
  • Gaji ASN Siak Belum Cair, Pemkab Sebut SIPD Kemendagri Sedang Maintenance
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
    10 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers