www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Balai TNTN Pastikan Anak Gajah Tari Mati Karena Virus Mematikan EEHv
Selasa, 16 September 2025 - 09:35:43 WIB
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (BabadNews) — Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) memastikan penyebab kematian anak gajah Sumatera bernama Tari adalah virus mematikan Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHv). Hasil uji laboratorium menunjukkan organ hati gajah berusia belia itu diserang virus yang sangat cepat berkembang.

Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Heru Sutmantoro, menjelaskan, virus EEHv sangat berbahaya khususnya bagi gajah yang masih berusia anak dan remaja. Virus ini berkembang dengan sangat cepat dan bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam.

“Berdasarkan pengalaman kami di Aceh, dari awal muncul gejala sampai gajah mati hanya membutuhkan waktu empat jam. Meski kami sudah memberikan infus dan nutrisi secara maksimal, gajah tetap tidak bisa bertahan,” kata Heru, Senin (15/9/2025).

EEHv adalah virus herpes yang ditemukan pada gajah Asia maupun Afrika, yang menyebabkan penyakit hemoragik parah dan seringkali berakibat fatal. Salah satu tantangan terbesar penanganan virus ini adalah kecepatan penyebarannya yang luar biasa.

Gajah yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala ringan, seperti lesu dan kehilangan nafsu makan, namun kondisinya dapat memburuk drastis dalam waktu singkat.

Hingga kini, belum ditemukan vaksin efektif untuk mencegah penularan virus EEHv. “Sampai saat ini, belum ada vaksin yang bisa menghambat virus ini," kata Heru.

Untuk mengantisipasi ancaman EEHv, Balai TNTN terus melakukan berbagai upaya pencegahan, terutama bagi gajah yang berada dalam pengawasan mereka. Langkah pertama adalah menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih.

Selain itu, dokter hewan juga rutin mengambil sampel air liur dan darah dari gajah yang menunjukkan tanda-tanda sakit untuk diuji laboratorium.

Namun, Heru mengakui, menjaga kesehatan gajah di hutan yang semi-liar bukan perkara mudah. “Gajah di sini hidup semi-liar di hutan, berbeda dengan gajah di kebun binatang yang lebih mudah diawasi,” jelasnya.

Kunci utama menghadapi virus ini, menurut Heru, adalah menjaga daya tahan tubuh gajah. “Kalau daya tahan tubuhnya kuat, virus mungkin bisa dihadapi. Tapi kalau lemah, virus mudah masuk,” tutur Heru.

Sebagai langkah tambahan, Balai TNTN kini memberikan suplemen vitamin dan mineral guna meningkatkan sistem imun gajah. Saat ini, terdapat tujuh ekor gajah di flying squad TNTN yang mendapat perhatian khusus.

Selain Tari, ada Domang, Imbo, Tesso, dan Harmoni, yang masih berusia di bawah sepuluh tahun dan sangat rentan terhadap virus EEHv.

Kasus matinya Tari menjadi peringatan keras bagi Balai TNTN dan semua pihak terkait mengenai bahaya besar EEHv yang terus mengancam populasi gajah Sumatera, yang kini statusnya terancam punah. *




 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers