16 Tahanan Kasus Demo Agustus Mogok Makan, Desak Presiden Prabowo Temui Mereka
  Jumat, 19 September 2025 - 14:15:43 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews) – Sebanyak 16 tahanan kerusuhan demonstrasi Agustus 2025, termasuk mahasiswa Riau Khariq Anhar, menggelar aksi mogok makan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka menegaskan mogok makan akan berlanjut hingga Presiden Prabowo Subianto datang menemui mereka.
Goriau menerima tiga foto berisi surat tulisan tangan yang diklaim sebagai surat dari Khariq Anhar. Pengacara Publik YLBHI–LBH Pekanbaru, Wilton Amos Panggabean, yang membina Khariq, membenarkan keaslian surat tersebut. "Harusnya valid, dari tulisannya mirip tulisan Khariq," ujar Panggabean kepada Goriau, Kamis (18/9/2025) malam.
Isi Surat-surat Khariq
Surat pertama dialamatkan kepada rakyat Indonesia. Dalam surat itu, Khariq menjelaskan kondisi tahanan yang mayoritas baik, namun mereka sudah muak ditahan. Aksi mogok makan dipelopori oleh Syahdan Husein sejak 10 September 2025, dan pada hari keenam kondisi Syahdan dilaporkan memburuk, kurus, kesulitan berjalan, dan kadang pingsan.
"Kami juga 16 orang ikut mogok makan dari tanggal 16/09/2025 dengan harapan yang sama, bahwa kebebasan adalah hak para pejuang demokrasi," tulis Khariq. Ia menyerukan kepada kawan-kawan untuk bergerak, berjuang, dan menolak segala bentuk korupsi.
Surat kedua dialamatkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Khariq menyatakan bahwa yang paling ditakuti rakyat adalah pemerintah yang "budeg/tidak mau mendengar aspirasi." Surat itu menyoroti berbagai masalah seperti insiden keracunan, lapangan pekerjaan, dan kenaikan gaji wakil rakyat.
"Kami yakin bapak sangat demokratis dan berharap yang terbaik untuk Indonesia. Kami yang bertandatangan akan mogok makan mulai hari ini, sampai Bapak Presiden Prabowo Subianto datang," tulisnya.
 Surat ketiga dialamatkan kepada DPR, dengan sapaan "Kepada DPR yang terhormat dan juga tidak terhormat." Surat itu mempertanyakan realisasi tuntutan rakyat, seperti penghapusan tunjangan mewah pejabat dan pengesahan RUU Perampasan Aset. Khariq juga menyatakan bahwa banyak yang ditangkap bukan pelaku utama kerusuhan, tetapi mereka yang merepost story, komentar di Instagram, atau bahkan "menyelamatkan kucing."
Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kementerian HAM, Munafrizal Manan, mengatakan bahwa aksi mogok makan para aktivis harus dihormati sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Itu suatu bentuk kebebasan berekspresi yang harus kita hormati. Bentuknya mogok makan dan lain-lain sepanjang itu dilakukan secara damai, secara persuasif, ya itu kita harus hormati," kata Munafrizal kepada pers di Jakarta, Kamis.
Khariq Anhar ditangkap bersama sejumlah aktivis seperti Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), dan Syahdan Husein (admin Gejayan Memanggil) pasca unjuk rasa di Jakarta. Mereka dituding terlibat dalam dugaan penghasutan aksi anarkis pada unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR pada 25 Agustus lalu. ***
	
    
    
	
	
Komentar Anda :