Rupiah Melemah ke Rp16.634, Pasar Soroti Defisit dan Stimulus Pemerintah
  Senin, 22 September 2025 - 13:25:45 WIB
 
  
  
    
      
(BabadNews) – Rupiah dibuka melemah 33 poin ke posisi Rp16.634 per dolar AS pada Senin (22/9/2025), tertekan kebijakan fiskal-ekonomi pemerintah, pemangkasan bunga BI, hingga penguatan dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai pelemahan rupiah kali ini banyak dipengaruhi kebijakan ekonomi pemerintah yang cenderung ekspansif.
“Kebijakan pelonggaran ekonomi dan kekhawatiran defisit anggaran masih memberikan tekanan pada rupiah,” kata Lukman di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Beberapa kebijakan yang dimaksud antara lain penempatan dana pemerintah Rp 200 triliun di bank-bank BUMN, program stimulus 8+4+5 senilai Rp 16,23 triliun, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Selain itu, pasar juga menyoroti pelebaran defisit anggaran yang tercantum dalam RAPBN 2026. Defisit direvisi menjadi Rp 689,1 triliun atau 2,68% dari produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dibanding rancangan sebelumnya Rp638,8 triliun atau 2,48% PDB.
Dari sisi moneter, keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% turut memperlemah sentimen rupiah. BI juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 4,25% dan lending facility ke 5,75%.
Sementara secara global, rupiah ikut tertekan oleh penguatan dolar AS setelah sikap Federal Reserve (The Fed) yang lebih hawkish pasca rapat FOMC.
Namun, Lukman menilai ada peluang BI melakukan intervensi ganda di pasar spot, Non-Deliverable Forward (NDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk menahan pelemahan rupiah.
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.500-Rp 16.650 per dolar AS sepanjang hari ini.
	
    
    
	
	
Komentar Anda :