PEKANBARU (BabadNews) – Dishub Pekanbaru menegaskan akan memperketat pengawasan kendaraan berat menyusul masih ditemukannya truk bertonase besar di jalan kota. Keberadaan mereka dikhawatirkan menambah beban lalu lintas sekaligus merusak infrastruktur jalan.

Diketahui, awal Agustus lalu, Pemko Pekanbaru telah mengeluarkan kebijakan larangan truk bertonase besar untuk melintas di jalan kota. Mereka harus memutar di jalan lingkar, dan hanya diperkenankan masuk ke jalan kota mulai pukul 23.00 hingga 05.00 WIB

Plt Kadishub Pekanbaru, Sunarko, menyebut kondisi tersebut salah satunya dipicu keberadaan banyak gudang yang masih beroperasi di kawasan perkotaan.

Menurutnya, sebagian besar truk besar yang terlihat di pagi hari sebenarnya sudah masuk sejak malam untuk bongkar muat barang.

“Seringkali kendaraan itu menginap di dalam kota setelah bongkar muat malam hari, lalu baru keluar pagi harinya,” jelas Sunarko, Senin (22/9/2025).

Ia menyebut, Dishub Pekanbaru sejauh ini telah melakukan pengawasan di tiga titik dengan sistem tiga shift penuh. Selain itu, rambu larangan truk bertonase besar juga sudah dipasang di sejumlah ruas jalan utama, ditambah razia rutin yang terus dijalankan.

“Secara umum sudah mulai tertib, jumlah truk berat yang melintas di jalan kota cenderung menurun. Namun memang masih ada beberapa yang melanggar,” ujarnya.

Sunarko menambahkan, keberadaan kawasan pergudangan yang masih berada di dalam kota menjadi tantangan tersendiri dalam penertiban kendaraan besar. Kondisi ini membuat sebagian aktivitas distribusi barang sulit sepenuhnya dialihkan ke jalur luar kota.

"Dishub berkomitmen untuk terus memperketat pengawasan demi mengurangi dampak truk besar terhadap lalu lintas kota, termasuk potensi kerusakan jalan maupun gangguan kenyamanan pengguna jalan lainnya," tukasnya.