Kuliner Malam Cut Nyak Dien Disorot DPRD: Sampah dan Parkir Jadi Masalah Utama
Selasa, 23 September 2025 - 14:47:02 WIB
PEKANBARU (BabadNews) – Ramainya kuliner malam di Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru tak lepas dari sorotan DPRD. Anggota Komisi IV, Roni Pasla, menilai persoalan sampah, parkir, hingga limbah minyak perlu penanganan serius agar tidak merusak wajah pusat kota.
Lokasi kuliner malam ini berada tepat jantung Kota Pekanbaru dan mengelilingi kantor Gubernur Riau, Perpustakaan Wilayah serta Bank Indonesia, sehingga menjadi salah satu titik strategis dan ramai dikunjungi masyarakat pada malam hari.
Setiap malam, kawasan tersebut dipenuhi ratusan pengunjung yang menikmati ragam kuliner dari puluhan pedagang kaki lima. Aktivitas ini tidak hanya menghidupkan suasana malam Pekanbaru, tetapi juga menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi masyarakat.
Di sisi lain, keberadaan kuliner malam juga menghasilkan volume sampah yang cukup besar serta menimbulkan persoalan kebersihan jalan.
“Limbah sampah yang dihasilkan dari kuliner malam Jalan Cut Nyak Dien, tentu harus menjadi perhatian lebih dari Dinas DLHK. Jalan-jalan protokol di pusat kota Pekanbaru harus kita jaga kebersihannya,” kata Roni, Selasa 23 September 2025.
Roni menyebut, selain DLHK ada pihak ketiga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah, yakni koperasi yang ditunjuk. Ia berharap ada sinergi yang lebih kuat antara dinas terkait dengan pihak koperasi agar permasalahan sampah dapat teratasi dengan baik.
“Saya berharap DLHK bisa bekerja sama dengan koperasi dalam menangani sampah ini. Bagaimanapun juga kuliner malam adalah salah satu usaha untuk memajukan UMKM dan ekonomi masyarakat, tapi sampah yang dihasilkan juga harus menjadi perhatian,” ujarnya.
Selain soal sampah, Roni menilai perlu ada solusi terpadu terkait parkir dan penataan kawasan. Ia menyinggung perlunya peran Dishub, Dinas Koperasi, serta UMKM dalam mencari jalan keluar agar keberadaan kuliner malam tidak menimbulkan masalah baru.
“Jangan sampai tumpukan sampah dan persoalan parkir tidak terkendali. Ini harus jadi catatan, apalagi kawasan itu termasuk pusat kota,” tegasnya.
Lebih jauh, Roni juga menyoroti konsep kuliner malam yang menurutnya masih belum jelas. Ia mencontohkan kawasan wisata kuliner resmi di Taman Labuai yang telah memiliki konsep penataan lebih baik.
“Kalau kuliner malam di Cut Nyak Dien itu kan konsepnya juga masih belum jelas. Tentu titik-titik konsentrasi kuliner ini harus menjadi bahan perhatian Pemko,” jelasnya.
Tak hanya sampah plastik, Roni juga mengingatkan soal limbah minyak dan cairan lainnya dari pedagang yang kerap menimbulkan bau menyengat dan membuat jalan menjadi licin sehingga rawan kecelakaan.
“Ini yang harus jadi perhatian. Jalan tidak boleh berminyak. Limbah minyak itu harus disiram, dicuci dengan chemical supaya standar jalannya kembali normal setiap hari. Jadi bukan sekadar terlihat bersih tanpa plastik, tapi juga benar-benar memenuhi standar kebersihan,” paparnya.
Menurut Roni, sudah saatnya Pemko Pekanbaru melakukan kajian khusus terkait produksi sampah harian dari kawasan kuliner malam tersebut.
“Berapa produksi sampah setiap malam, bagaimana pengangkutannya, tenaga kebersihannya, hingga penanganan limbahnya, semua harus jelas. Ketika ada pusat kuliner, harus ada standar perlakuan khusus sesuai kegiatannya,” tutupnya.
Komentar Anda :