WASHINGTON (BabadNews) – Pemerintah California menyetujui pembayaran kompensasi Rp417 miliar kepada Maurice Hastings, korban salah vonis yang dipenjara selama 38 tahun. Nilai ini disebut sebagai ganti rugi terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.
Padahal, pria tersebut tidak pernah melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya tahun 1983.

Pria itu adalah Maurice Hastings, 72, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat atas kasus penyerangan seksual dan pembunuhan Roberta Wydermyer pada tahun 1983, yang meninggal karena satu luka tembak di kepala.

Hastings dibebaskan pada Oktober 2022 setelah tes DNA baru secara meyakinkan menghubungkan kejahatan tersebut dengan tersangka lain.

Melansir Anadolu, penyelesaian pada bulan Agustus bermula dari gugatan yang menuduh dua petugas polisi kota Inglewood dan seorang penyidik Jaksa Wilayah Los Angeles telah menjebak Hastings.

Kantor jaksa wilayah mengatakan bahwa koroner mengumpulkan cairan tubuh pelaku selama pemeriksaan kekerasan seksual pada otopsi korban.

Hastings meminta tes DNA pada tahun 2000 tetapi ditolak. Pada tahun 2021, ia memperbarui klaim ketidakbersalahannya, dan tes baru menemukan bahwa air mani itu bukan miliknya, yang mendorong jaksa dan pengacaranya untuk membatalkan hukumannya pada tahun 2022, ketika ia berusia 69 tahun.

Kenneth Packnett ditangkap karena pencurian mobil yang tidak terkait kurang dari tiga minggu setelah pembunuhan tahun 1983, dan polisi menemukan perhiasan dan dompet koin yang cocok dengan milik korban, tetapi ia tidak diselidiki atas pembunuhan tersebut pada saat itu.

Packnett meninggal di penjara pada tahun 2020. Pengacara Hastings mengatakan penyelesaian sebesar USD25 juta tersebut merupakan pembayaran ganti rugi terbesar atas vonis bersalah yang salah dalam sejarah California.

"Tak ada uang sebanyak itu yang dapat mengembalikan 38 tahun hidup saya yang telah dicuri dari saya," kata Hastings.

"Namun, penyelesaian ini merupakan akhir yang baik dari perjalanan yang sangat panjang, dan saya berharap dapat melanjutkan hidup saya."