Perumda Tirta Siak Terpuruk, Dua BUMD Lain Pekanbaru Juga Belum Beri Deviden
Jumat, 26 September 2025 - 14:36:59 WIB
(BabadNews) – Dari tiga BUMD Pekanbaru, Perumda Tirta Siak kini dalam kondisi sakit, sementara BPR Madani dan PT SPP juga belum memberi sumbangan laba ke kas daerah.
Mayoritas dari tiga BUMD itu belum bisa menyumbang laba atau keuntungan untuk pendapatan daerah, di antaranya, PT. BPR Madani (perseroda), PT. SPP dan Perumda Tirta Siak.
Bahkan dari tiga BUMD tersebut Perumda Tirta Siak dinyatakan masuk dalam kategori perusahaan sakit.
“PDAM Tirta Siak memang masuk dalam kategori perusahaan yang sakit,” kata Asisten ungkap Ingot, Rabu (24/9).
Menurutnya, persoalan itu tak bisa dilepaskan dari kondisi historis perusahaan. Meski begitu, Pemko Pekanbaru tidak tinggal diam.
Upaya pembenahan dilakukan, salah satunya melalui pembaruan jaringan pipa yang sebagian besar sudah berusia lebih dari 50 tahun.
"Pipa eksisting kebanyakan dipasang sejak 1974, maka kita lakukan pembaruan lewat Program KPBU SPAM. Proyek ini difasilitasi oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan, dan saat ini sebagian besar jaringan sudah terpasang,” jelasnya.
Namun persoalan muncul karena jumlah pelanggan PDAM belum bertambah signifikan. Dari total penduduk Pekanbaru, sambungan rumah (SR) yang terlayani kurang dari 12 ribu SR, sementara jangkauan layanan belum mencakup 15 kecamatan.
“Kita butuh produk air terjual. Sambungan rumah harus bertambah agar bisa menutup hutang KPBU yang ada,” kata Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan, Ingot Ahmad Hutasuhut.
Ia menambahkan, kapasitas produksi air sudah meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan jumlah pelanggan. Kondisi ini menyebabkan PDAM berulang kali gagal bayar, sehingga berpotensi menimbulkan risiko pemutusan hubungan kerja sama dengan KPBU.
Untuk BUMD BPR Pekanbaru Madani, meski secara operasional sudah baik, namun keuntungannya belum diambil sevagai deviden dalam RUPS.
"Dalam dua tahun ini sudah untung sebenarnya. Tapi keuntungannya belum diambil sebagai deviden dalam RUPS," terangnya.
Ingot menyebut bahwa keuntungan dari BPR Pekanbaru Madani menjadi tambahan modal. Ia menyebut bahwa rasio kecukupan modalnya belum terpenuhi.
"Rasio kecukupan modal ini ada hubungan dengan pernyataan modal daerah, sudah kita bahas dan usulkan ke DPRD, agar bisa mencukupkan," jelasnya.
Sedangkan untuk BUMD PT.SPP, sedang dalam proses restrukturisasi dari sebelumnya bergerak di bidang pengelolaan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang kini untuk pengelolaannya sudah beralih ke BLUD.
"Maka ke depannya harus merancang kembali sektor utama yang dikelola SPP," ulasnya.
Ada kemungkinan SPP bakal bergerak di bidang pengelolaan jaringan gas, distribusi pangan hingga pengelolaan Kawasan Industri Tenayan (KIT). Apalagi sudah ada pengurus defenitif dari SPP.
"Mereka sudah terpilih, kita siapkan skema yang bakal masuk tahap finalisasi," tutupnya.
Komentar Anda :