www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Misteri Terowongan Raksasa di Brasil, Ternyata Dibuat Kukang Purba
Kamis, 02 Oktober 2025 - 10:59:35 WIB
TERKAIT:
   
 

(BabadNews) - Penemuan serangkaian terowongan bawah tanah raksasa di Brasil memicu misteri besar. Dengan panjang ratusan meter dan bekas cakar raksasa, para ilmuwan akhirnya mengungkap bahwa struktur itu adalah hasil kerja megafauna purba seperti kukang raksasa dan armadillo.

Penemuan pertama yang menarik perhatian terjadi pada tahun 2009 ketika seorang petani di Brasil selatan mendapati traktornya terperosok ke dalam tanah kering. Ternyata, ia tanpa sengaja menembus bagian atas rongga bawah tanah.

Saat para peneliti memeriksa lokasi tersebut, mereka menemukan sebuah terowongan dengan tinggi hampir 2 meter, lebar hampir 2 meter, dan panjang sekitar 15 meter. Bekas cakaran yang dalam pada dinding mengisyaratkan bahwa penghuni aslinya bukanlah manusia.

Siapa Pembuat Terowongan Itu?

Dilansir dari BBC Internasional, penemuan ini membuka misteri besar dalam dunia paleontologi. Seorang ahli geologi Luiz Carlos Weinschutz, menyimpulkan bahwa terowongan tersebut adalah hasil kerja megafauna purba, khususnya kukang tanah raksasa atau armadillo raksasa, yang hidup lebih dari 10.000 tahun lalu.

Kungkang darat raksasa ini digambarkan sebagai "hamster seukuran gajah". Mereka tumbuh hingga 4 meter, berjalan dengan empat kaki, bahkan beberapa mampu berdiri tegak secara bipedal.

Bersama armadillo raksasa seukuran mobil, hewan-hewan ini menggali terowongan besar menembus batuan keras di Brasil ribuan tahun silam.

Pada 2015, laporan tentang penemuan terowongan sepanjang 100 meter di Rondônia semakin memperkuat bukti bahwa struktur ini buatan megafauna.

Saat berkunjung ke Geopark Jalur Ngarai Selatan di Santa Catarina dan Rio Grande do Sul, ditemukan pula terowongan setinggi 2 meter dengan permukaan halus akibat gesekan bulu kukang.

Bekas cakar yang jelas terlihat membuat suasana di dalamnya terasa seperti memasuki liang kelinci raksasa.

Menurut ahli geologi sekaligus peneliti paleoburrow, Heinrich Theodor Frank, ketika memasuki salah satu terowongan tersebut, orang akan segera menyadari bahwa struktur itu bukan buatan manusia.

Terowongan di Brasil

Dalam 15 tahun terakhir, lebih dari 1.500 terowongan purba telah tercatat di Brasil selatan dan tenggara, menjadikan wilayah ini pusat konsentrasi liang megafauna terbesar di dunia.

Contohnya, di Minas Gerais terdapat liang sepanjang 340 meter serta kumpulan enam terowongan yang bermuara pada ruang besar selebar 10 meter dan setinggi 4 meter. Situs ini kini berada dalam perlindungan resmi untuk mencegah kerusakan akibat aktivitas manusia.

Meskipun megafauna juga pernah menjelajahi seluruh benua Amerika, terowongan serupa belum ditemukan di Amerika Utara. Hal ini memunculkan perdebatan di kalangan pakar.

Ada yang menilai konsentrasi terowongan di Brasil semata karena fokus penelitian, sementara teori lain menyebut faktor geografis dan iklim purba yang lebih kering serta dingin sebagai penyebab perilaku menggali berbeda antarspesies.

Cerita Rakyat Soal Terowongan Misterius

Sebelum diidentifikasi secara ilmiah, masyarakat lokal percaya bahwa terowongan itu dibangun peradaban kuno. Bahkan, beberapa mengandung seni cadas, seperti Toca do Tatu di Santa Catarina, yang menampilkan ukiran matahari dan pegunungan. Namun, sulit menentukan umur ukiran tersebut.

Masyarakat adat Kaingang juga memiliki legenda tentang terowongan purba. Mereka percaya nenek moyang mereka menggali jalan melalui pegunungan untuk bertahan hidup dari banjir besar.

Cerita rakyat anak-anak bahkan menyebutkan armadillo sebagai penggali lubang besar tempat mereka menemukan kelimpahan makanan.

Ada pula teori bahwa terowongan menyimpan harta karun peninggalan Jesuit. Hal ini mendorong pencari harta karun untuk menggali gua-gua tersebut.

Sayangnya, aktivitas ini justru merusak lapisan tanah, mengaburkan bukti arkeologi yang penting bagi penelitian ilmiah.

Bukti Kuat: Jejak Cakar Megafauna

Setelah melalui penelitian panjang, para ilmuwan sepakat bahwa jejak cakar adalah kunci identifikasi. Hanya kukang raksasa dan armadillo raksasa yang memiliki kemampuan menggali terowongan sebesar ini.

Analisis fosil menunjukkan bahwa hewan lain, seperti kuda atau harimau bertaring pedang, tidak mungkin membuat struktur serupa.

Weinschutz kini tengah memetakan terowongan dalam bentuk 3D untuk memahami teknik penggalian dan mungkin menemukan sisa bulu purba. Penelitian ini masih berlangsung dan diharapkan bisa mengungkap lebih jauh tentang tujuan pembuatan terowongan.

Fungsi Terowongan bagi Megafauna

Para ahli menduga terowongan digunakan sebagai tempat merawat anak, mengatur suhu tubuh, atau untuk hibernasi.

Proses pembentukannya diperkirakan berlangsung berabad-abad, di mana tiap generasi hewan menambahkan sedikit demi sedikit hingga tercipta gua besar. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan hidup dalam kelompok sosial.

Megafauna purba tersebut jelas memiliki kekuatan luar biasa. Dengan lengan perkasa, mereka mampu menggali batuan dan sedimen keras yang sulit ditembus bahkan dengan kapak sekalipun.

Kerangka fosil kukang raksasa yang tersimpan di Museum Ilmu Bumi Rio de Janeiro membuktikan besarnya ukuran hewan ini, termasuk tengkorak seukuran kuda dan cakar melengkung yang luar biasa besar.




 
Berita Lainnya :
  • Tujuh Rakit Penambang Emas Ilegal Diamankan di Sungai Setingkat Kampar
  • Supir Antre Sejak Sabtu, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Akibat Kapal Rusak
  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Riau, Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi Hari Ini
  • DPRD Riau Utamakan Program Masyarakat, Bantuan Vertikal Bisa Ditunda
  • PEKAT IB Riau Soroti Rencana Aksi FPMK-Riau: Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers