Pemerintah AS Lumpuh, Analis: Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas
Kamis, 02 Oktober 2025 - 13:54:24 WIB
(BabadNews) - Penutupan pemerintahan AS memicu pelemahan indeks dolar. Analis menilai situasi ini membuka ruang positif bagi rupiah meski pergerakan masih cenderung terbatas.
Akibatnya, sekitar 750 ribu pegawai federal dirumahkan tanpa bayaran, sementara layanan publik non-esensial ditutup. Kerugian ekonomi harian diperkirakan mencapai 400 juta dolar AS atau setara Rp6,6 triliun.
Di tengah kelumpuhan itu, analis menilai ada ruang bagi mata uang rupiah untuk bergerak lebih kuat. Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menjelaskan bahwa penutupan pemerintah AS menekan indeks dolar. “Rupiah hari ini diperkirakan menguat terbatas di kisaran Rp16.620–Rp16.670 per dolar AS, dipengaruhi tren penurunan indeks dolar,” katanya, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, shutdown juga berdampak pada penundaan publikasi data ketenagakerjaan AS. Hal ini menciptakan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed, yang dalam jangka panjang justru bisa membuka ruang penguatan bagi rupiah.
“Ketika indeks dolar tertekan, emerging market seperti Indonesia berpeluang mendapat sentimen positif,” ujarnya.
Meski begitu, kurs rupiah pada perdagangan Rabu masih tercatat melemah tipis sebesar 9 poin menjadi Rp16.674 per dolar AS. Rully menilai pelaku pasar cenderung wait and see sambil menunggu data inflasi Indonesia September yang diperkirakan terkendali di level 0,14 persen, serta neraca perdagangan yang masih berpotensi surplus.
Sementara itu, di AS, layanan vital seperti Medicare, Medicaid, Jaminan Sosial, hingga tunjangan veteran tetap berjalan. Namun, museum, kebun binatang, hingga ratusan taman nasional menghadapi ketidakjelasan operasional. Bahkan, keterlambatan penerbangan diperkirakan meningkat akibat berkurangnya staf.
Shutdown kali ini menegaskan bahwa tarik-ulur politik di Washington tak hanya berdampak domestik, tetapi juga memberi efek rambatan ke perekonomian global – termasuk membuka peluang bagi rupiah untuk mengambil napas. ***
Komentar Anda :