Relawan Global Sumud Flotilla Diseret Israel ke Penjara Ketziot
Sabtu, 04 Oktober 2025 - 10:15:35 WIB
(BabadNews) - Ratusan relawan Global Sumud Flotilla yang membawa misi kemanusiaan ke Gaza dilaporkan telah dibawa ke Penjara Ketziot oleh tentara Israel. Tim pengacara internasional saat ini tengah menuju lokasi untuk memastikan kondisi para tahanan.
Laporan tersebut didapat setelah tim pendamping hukum Global Sumud Flotilla berhasil menemui salah-satu relawan dan aktivis yang ditawan Zionis Israel saat dalam pelayaran menembus Gaza, Rabu (1/10).
“Saya baru saja menerima pesan dari Suhad dari tim pengacara Adalah. Bahwa semua peserta Global Sumud Flotilla dipindahkan ke Penjara Ketziot di Gurun Negev,” ujar Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein dilansir Republika.
Tim pengacara Adalah, merupakan kelompok di bidang hukum yang memberikan dukungan penuh terhadap pelayaran Global Sumud Flotilla menembus Gaza. Kurang lebih ada sekitar 72 pengacara dari 40-an negara yang bergabung dalam tim tersebut.
Adapun Penjara Ketziot merupakan salah satu lokasi penahanan paling rahasia di pemerintahan Israel. Negara penjajah itu menempatkan lokasi penjara tersebut di antara Gaza dan Mesir. Sekitar 30-an kilometer (Km) dari Jalur Gaza.
“Para pengacara Adalah sedang dalam perjalanan menuju ke tempat penahanan tersebut untuk memastikan keselamatan para relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla yang disandera Israel,” kata Husein.
Sampai saat ini, tercatat kurang lebih ada 512 relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla dari sekitar 47 negara yang disandera oleh tentara Zionis Israel. Ratusan relawan dan aktivis tersebut merupakan para partisipan pelayaran akbar Global Sumud Flotilla menembus blokade Gaza.
Pada Rabu dan Kamis kemarin, tentara penjajah itu pada Rabu dan Kamis kemarin menyerang 42 armada Global Sumud Flotilla di perairan internasional dekat Gaza. Para relawan dan aktivis dengan 42 kapal itu membawa misi kemanusian untuk menyalurkan bantuan logistik dan obat-obatan ke masyarakat Palestina di Gaza.
Komentar Anda :