www.babadnews.com
Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
Cak Imin: Pembangunan Pesantren Harus Libatkan Ahli Teknis
Sabtu, 04 Oktober 2025 - 15:17:56 WIB
TERKAIT:
   
 

SIDOARJO (BabadNews) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan pembangunan fasilitas pesantren tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan teknis. Pernyataan ini menyusul runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo.

Peristiwa pada Senin (29/9/2025) itu bukan hanya soal kegagalan konstruksi, tetapi juga bukti rapuhnya sistem pembangunan yang selama ini sepenuhnya diserahkan pada swadaya masyarakat. Ratusan santri menjadi korban, puluhan terjebak dalam reruntuhan, dan evakuasi pun berlangsung penuh kesulitan karena struktur bangunan tidak kokoh.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan pembangunan pesantren tidak boleh dilakukan tanpa perhitungan teknis. “Tidak boleh membangun sendiri. Harus ada tim teknisi. Gotong-royong boleh, tapi harus disertai ilmu,” ucapnya.

Senada, pakar teknik sipil ITS, Muji Irawan, menilai keruntuhan musala itu murni kegagalan konstruksi. Ia menjelaskan lemahnya struktur lantai membuat evakuasi korban lebih sulit. “Kalau lantai satu cukup kuat, akses penyelamatan akan lebih mudah. Faktanya semua runtuh bertumpuk,” jelasnya.

Namun, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, melihat tragedi ini sebagai cermin minimnya dukungan negara. Ia menegaskan mayoritas pesantren berdiri atas swadaya, membangun asrama, masjid, dan ruang belajar sedikit demi sedikit sesuai kemampuan. “Negara seharusnya hadir. Jangan hanya ketika ada tragedi lalu menyalahkan pengelola pesantren,” katanya.

Huda menilai, meski sudah ada UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren, implementasinya masih lemah. Banyak pesantren masih diperlakukan sebagai lembaga pinggiran, baik dari sisi anggaran maupun pengakuan formal lulusan. “Tragedi Al Khoziny harus jadi titik balik. Pemerintah perlu melakukan survei kelayakan infrastruktur pesantren dan turun tangan memastikan keamanan sarana prasarana,” ujarnya.

Bagi kalangan pesantren, insiden ini adalah pengingat pahit bahwa semangat gotong-royong saja tidak cukup tanpa dukungan negara dan standar keamanan. Bagi pemerintah, tragedi ini menjadi alarm agar pesantren tidak lagi dibiarkan berjalan sendiri dalam menyediakan fasilitas bagi jutaan santri di Indonesia. ***




 
Berita Lainnya :
  • 3 Bulan Dana Belum Turun, Kantor Lurah Sungai Mempura Gelap-Gelapan Tanpa Listrik
  • PSPS Pekanbaru Fokus Bangkit Hadapi Persiraja di Laga Penutup Putaran Pertama
  • Ubah Sampah Jadi Energi, Gubri Targetkan Riau Miliki Fasilitas PSEL Modern
  • LAN Kuansing Dukung Polda Riau Tertibkan PETI: Jaga Lingkungan dan Ketertiban Sosial
  • Lagi! KMP Swarna Putri Alami Kerusakan, Penyeberangan Bengkalis Lumpuh Total
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Serikat Pekerja Indonesia Laporkan Dugaan Mal-administrasi Pegawai Disnaker Provinsi Riau ke Omdusme
    2 Bertemu Ketua KNPI Pekanbaru 2011-2014, M Yasir Peroleh Banyak Pelajaran BerKNPI
    3 Dilantik Ade Fitra, M Yasir Sah Jabat Ketua PK KNPI Binawidya 2021-2024
    4 Kades Tarai BangunĀ Andra Maistar Lantik Ketua RT dan RW Serentak
    5 Kejagung Periksa Pejabat KLHK, Dugaan Korupsi Oleh Pengelolaan Lahan Hutan di Inhu
    6 Bukit Raya Raih Penghargaan Sebagai Kecamatan Terinovatif 1 Tahun 2020
    7 Tim Basket Putri SMA 1 Kampar Berhasil Melaju ke Babak Kedua, Usai Kalahkan SMA 1 Tandun
    8 Perbaikan Jalan di Kuansing Terus Digesa, Alat Berat Dikerahkan
    9 Hari Ini PLTA Koto Panjang Riau Akan Buka 3 Pintu Waduk Sekaligus
    10 Dibela PEKAT IB, Bupati Ahmad Yuzar Dinilai Tak Cacat Hukum, Sekda Justru Langgar Kode Etik ASN
     
    Otonomi | Pekanbaru | Rohil | Opini | Indeks
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2020-2023 PT. BBMRiau Indo Pers