(BabadNews) - Harga cabai merah di pasar tradisional Kota Pekanbaru masih “pedas” menembus angka di atas Rp100 ribu per kilogram. Kondisi ini mendorong Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menginstruksikan pelaksanaan pasar murah di 15 kecamatan untuk menekan inflasi dan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Tingginya harga jual cabai merah tersebut menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengatakan, angka inflasi terus mengalami kenaikan dan bahkan Kota Bertuah masuk dalam 10 kota di Indonesia yang mengalami kenaikan inflasi.

Untuk mengintervensi harga pasar, menekan inflasi serta membantu warga mendapatkan bahan kebutuhan pokok denga harga terjangkau, Agung, meminta agar digelar pasar murah di 15 kecamatan di wilayah setempat.

"Cukup tinggi, harga cabai merah tembus Rp100 ribu lebih. Kami harus memberikan subsidi ke masyarakat dalam pasar murah," ucapnya, Senin (6/10).

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, sudah menggelar rapat secara maraton untuk pelaksanaan pasar murah.

"Besok sudah ada pergerakan di setiap kelurahan sudah mulai pasar murah, khususnya untuk komoditi yang saat ini harganya tinggi," ujarnya.

Agung menjelaskan, kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok tidak hanya terjadi di Kota Pekanbaru saja. Namun kenaikan harga hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

"Kita juga akan melakukan sidak pasar dalam waktu dekat. Kita akan sidak seperti apa kondisi di pasar-pasar, apakah ada pengepul, atau indikasi lainnya. Ini bagian evaluasi kita," tutupnya.